kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.177   36,16   0,51%
  • KOMPAS100 1.104   8,89   0,81%
  • LQ45 875   9,22   1,06%
  • ISSI 220   0,53   0,24%
  • IDX30 447   4,78   1,08%
  • IDXHIDIV20 539   4,07   0,76%
  • IDX80 127   1,18   0,94%
  • IDXV30 134   0,38   0,29%
  • IDXQ30 149   1,18   0,80%

Austindo Nusantara (ANJT) Membidik Pertumbuhan Produksi 6% di 2023


Jumat, 02 Desember 2022 / 20:16 WIB
Austindo Nusantara (ANJT) Membidik Pertumbuhan Produksi 6% di 2023
ILUSTRASI. Aktivitas pabrik?kelapa sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) bidik pertumbuhan produksi 6% di tahun depan. Target tersebut seiring dengan prospek positif industri CPO di 2023.

Direktur Keuangan ANJT Nopri Pitoy mengatakan industri CPO tahun depan didukung beberapa faktor. Pertama, peningkatan potensi terjadinya La Nina selama 3 tahun berturut-turut yang akan mempengaruhi produksi minyak nabati lain, seperti minyak kedelai.

Kedua, mulai pudarnya kekhawatiran resesi global seiring rilis pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2022. "Ini ditandai ekonomi USA tumbuh 2,6% YoY dan China tumbuh 3,9% YoY," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (1/12).

Ketiga, Indonesia persisten tumbuh selama empat kuartal berturut-turut. Kuartal ketiga 2022 tumbuh 5,7% YoY. Selanjutnya, rencana pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kebijakan bahan bakar nabati menjadi B40.

"Selama ini pemerintah Indonesia telah secara konsisten menerapkan kebijakan bahan bakar nabati sehingga permintaan domestik atas CPO dapat terjaga," sambung dia.

Baca Juga: ANJT Berkomitmen Menerapkan Kelapa Sawit Berkelanjutan dan Pengelolaan Risiko ESG

Keempat, konflik Ukraina & Rusia yang masih berlanjut memiliki dampak pada supply chain energy global. Dampak konflik ini mempengaruhi semua komoditas yang diproduksi kedua negara tersebut, dalam hal ini suplai komoditas substitusi CPO seperti minyak kedelai, minyak bunga matahari, rapeseed & minyak kanola.

Kenaikan harga komoditas-komoditas ini menyebabkan negara-negara di dunia mencari komoditas yang lebih murah sehingga beralih ke CPO.

Memanfaatkan situasi tersebut, strategi utama ANJT tahun depan adalah mengintegrasikan strategi ESG ke dalam strategi bisnis dengan mendorong inovasi agronomi dan teknologi. Itu untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga margin profitablitas tetap terjaga melalui pengelolaan biaya masukan.

Baca Juga: Tak ubah Target Produksi, Harga Jual CPO Austindo (ANJT) Januari-September Naik 16,8%

Adapun beberapa program ESG yang menjadi prioritas & strategis Austindo adalah penanaman kembali di perkebunan Belitung & Binanga untuk meningkatkan produktivitas di masa mendatang, proyek Composting untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik, dan Proyek Fertigasi untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

"Kami memproyeksikan dan menargetkan peningkatan volume produksi CPO sebesar 6%," kata dia.

Sampai dengan kuartal ketiga 2022, ANJT mencatatkan pertumbuhan produksi CPO sebanyak 1,8% YoY dari 200.661 metrik ton (mt) menjadi 204.220 mt.

ANJT juga mencatatkan peningkatan harga jual rata-rata (HJR) CPO sebesar 16,8% atau US$ 878 per metrik ton pada sembilan bulan yang berakhir pada September 2022. Peningkatan itu tergolong lebih tinggi dibandingkan HJR pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 752/mt.

Beriringan dengan hal tersebut, pendapatan tumbuh 5,7% menjadi US$ 210,8 juta. Namun, laba bersih turun menjadi US$ 21 juta, dari sebelumnya US$ 24,7 juta disebabkan oleh peningkatan beban pokok pendapatan pada kuartal ketiga 2022 karena pembelian TBS eksternal yang lebih tinggi dan juga dampak dari kenaikan harga pupuk dan solar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×