kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.991.000   -25.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.870   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.634   96,11   1,47%
  • KOMPAS100 956   17,31   1,84%
  • LQ45 745   14,47   1,98%
  • ISSI 210   1,42   0,68%
  • IDX30 387   9,07   2,40%
  • IDXHIDIV20 467   9,05   1,98%
  • IDX80 108   1,86   1,75%
  • IDXV30 114   1,02   0,91%
  • IDXQ30 127   3,44   2,78%

AUM Reksadana Naik pada Januari 2023, Reksadana Pendapatan Tetap Mendominasi


Minggu, 12 Februari 2023 / 18:47 WIB
AUM Reksadana Naik pada Januari 2023, Reksadana Pendapatan Tetap Mendominasi
AUM Reksadana Naik pada Januari 2023, Reksadana Pendapatan Tetap Mendominasi


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Asset Under Management (AUM) alias dana kelolaan reksadana pada bulan Januari 2023 naik menjadi Rp 512,76 triliun.

Angka tersebut naik Rp 4,57 triliun dari bulan Desember 2022 yang tercatat Rp 508,19 triliun.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Reksadana Pendapatan Tetap menyumbang 27,95% dari total dana kelolaan bulan Januari 2023, dengan total Rp 143,34 triliun.

Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro mengatakan, dana kelolaan reksadana bertambah seiring dengan peningkatan persepsi positif investor terhadap perbaikan kinerja instrumen pasar modal.

“Terkait Reksadana Pendapatan Tetap, hal itu disebabkan underlying asset, seperti obligasi, yang sedang bullish, sehingga mendorong peningkatan di bulan ini,” katanya kepada Kontan, Jumat (10/2).

Sejalan dengan peningkatan AUM reksadana pada Januari 2023, Nico mengungkapkan, unit penyertaan juga ikut naik sebesar Rp 4,5 miliar per unit.

“Reksadana Pendapatan Tetap mencatatkan kenaikan dana kelolaan paling besar Rp 3,31 triliun. Unit penyertaan Reksadana Pendapatan Tetap juga naik paling besar bulan ini,” ungkapnya.

Menurut Nico, prospek kinerja Reksadana Pendapatan tetap diproyeksi masih lebih unggul dibanding jenis lainnya pada kuartal I 2023.

“Apalagi, jika pada bulan depan, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sesuai konsensus, yaitu 25bps dengan statement yang lebih bernada dovish, sehingga bisa lebih meningkatkan kenaikan harga obligasi domestik,” paparnya.

Sejalan, Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kelas aset obligasi akan menjadi primadona di tahun 2023.

Di sisi lain, pasar saham juga masih diharapkan bisa naik oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan naik 5% di tahun 2023.

“Untuk pasar uang, karena memang fungsi utamanya sebagai investasi jangka pendek, maka masih dapat volatile ketika masyarakat mulai beraktivitas dan berbelanja,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×