Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Rizky mengatakan, Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Saham masih berpotensi menjadi tren di tahun 2023.
“Untuk pasar saham Indonesia, valuasi sudah menarik jika dilihat sejak penurunan di akhir tahun lalu. Sehingga, Indonesia masih dilihat fundamentalnya baik dan valuasinya cukup terjangkau,” katanya.
Menurut Rizky, Indonesia juga dipandang sebagai salah satu safe-haven di tengah kekhawatiran resesi terutama di negara-negara maju.
Baca Juga: Dana kelolaan Investasi INA Sudah Mencapai US$ 31 Miliar
Sementara, di pasar obligasi sudah terjadi rally yang cukup kencang sejak November 2022, sehingga valuasinya saat ini cukup mahal.
Oleh karena itu, Rizky memprediksi akan terjadi sedikit volatilitas di pasar obligasi, setidaknya dalam beberapa bulan ke depan. Ini juga disebabkan oleh bank sentral yang masih mungkin akan sedikit menaikkan suku bunga.
“Namun, kami masih tetap melihat ada opportunity yang lebih menarik di pasar obligasi di bulan-bulan berikutnya di tahun 2023,” ungkapnya.
Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Sepanjang Tahun 2022 Menurun Rp 72 Triliun
Rizky mengatakan, dana kelolaan Schroders Indonesia pada Januari 2023 tak banyak berubah dibandingkan pada Desember 2022.
“Per akhir Januari 2023, dana kelolaan Schroder Indonesia adalah IDR 67,73 triliun,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News