kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AUM industri reksadana turun 0,34% per Maret, ini penyebabnya


Selasa, 17 April 2018 / 19:41 WIB
AUM industri reksadana turun 0,34% per Maret, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana turun 0,34% per Maret 2018. Pada Maret lalu, total dana kelolaan reksadana menyusut menjadi Rp 470,75 triliun dari bulan sebelumnya mencapai Rp 472,33 triliun.

Berdasarkan data Infovesta Utama, penurunan dana kelolaan terjadi pada sejumlah jenis reksadana. Di antaranya, kelolaan reksadana pasar uang yang turun 6,07% month on month (mom) menjadi Rp 62,15 triliun. Lalu, reksadana campuran juga turun 3,65% mom menjadi Rp 26,85 triliun, reksadana pendapatan tetap tergerus 2,06% mom menjadi Rp 103,89 triliun, dan kelolaan reksadana indeks turun 6,17% menjadi Rp 5,17 triliun.

Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management, Markam Halim menyebut, penurunan nilai dana kelolaan reksadana pasar uang lebih disebabkan aksi perpindahan (switching) dana investasi investor menuju reksadana saham. Hal ini mengingat kondisi pasar modal yang terkoreksi sepanjang bulan Maret justru dijadikan kesempatan emas bagi investor untuk membeli reksadana saham.

Aksi switching juga menjadi salah satu penyebab menurunnya dana kelolaan reksadana campuran. Selain itu, penurunan tersebut juga disebabkan kinerja rata-rata reksadana campuran yang melempem sepanjang bulan lalu. Buktinya, Infovesta Balanced Fund Index terkoreksi 3,10% pada Maret silam.

Head of Investment Avrist Asset Management, Farash Farich menyampaikan, banyaknya sentimen negatif di pasar obligasi membuat nilai dana kelolaan reksadana pendapatan tetap menurun pada bulan Maret. Di saat yang sama, banyak investor yang beralih ke instrumen reksadana berbasis saham. “Bulan lalu yield surat utang naik signifikan, sedangkan rupiah dalam tren melemah,” paparnya, Selasa (17/4).

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, seringnya indeks saham dan obligasi Indonesia mengalami koreksi pada bulan lalu, menjadi dalang utama penurunan dana kelolaan reksadana indeks. Pamor reksadana saham yang meningkat di tengah koreksi juga menyebabkan kelolaan reksadana indeks menurun.

“Jumlah investor yang masuk ke reksadana indeks lebih sedikit dibandingkan investor yang keluar dari reksadana tersebut,” ungkap Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×