kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Aturan baru transaksi margin belum terasa


Selasa, 07 Februari 2017 / 07:53 WIB
Aturan baru transaksi margin belum terasa


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Relaksasi aturan margin mulai berlaku efektif awal pekan ini. Namun, kebijakan yang memperluas daftar efek margin dari 60-an saham menjadi 180 saham ini belum berpengaruh signifikan.

"Seharusnya ada eskalasi nilai transaksi, tapi ini belum terlihat," ungkap analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Heldy Arifien kepada KONTAN, Senin (6/2).

Semua indikator transaksi harian belum banyak berubah. Nilai transaksi kemarin, misalnya, sebesar Rp 7,79 triliun. Jumlah ini tak berbeda jauh dengan nilai transaksi akhir pekan lalu, sebesar Rp 7,26 triliun. Perbandingan volume transaksinya juga tak terpaut jauh, masing-masing sebanyak 20,73 miliar saham dan 21,84 miliar saham.

Demikian pula frekuensinya. Tercatat ada 372.010 kali transaksi pada perdagangan kemarin, turun 2% dibandingkan perdagangan Jumat.

Heldy menambahkan, efek atas relaksasi ini belum bisa dirasakan dalam waktu dekat. "Karena mayoritas broker sebelumnya sudah ada fasilitas itu, yang notabene selama ini cenderung lesu," imbuh dia.

Fasilitas margin yang belum banyak terpakai juga terlihat, setidaknya dari salah satu broker, PT Trimegah Securities. "Belum terpakai semua," ungkap Direktur Utama Trimegah, Stefanus Turangan.

Tapi dia enggan merinci aktivitas transaksi margin di perusahaannya kemarin. Trimegah memiliki modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) di atas Rp 250 miliar. Broker dengan MKBD di atas angka ini boleh melayani transaksi margin atas 180 saham yang terdaftar sebagai efek margin.

Analis Panin Sekuritas Frederik Rasali menilai, efek atas relaksasi ini justru cenderung terlihat di saham yang menjadi pilihan para trader. "Fokus marginnya banyak masuk ke saham Bakrie," ujar dia.

Benar saja. Johnny Stant, salah seorang trader yang juga memiliki start up Investorsukses.com, lebih banyak memasukkan modalnya ke saham itu. Ia mengaku menggunakan fasilitas margin untuk masuk DOID dan BRMS.

"Tadi selain tambah lot ANTM, masuk BUMI juga karena swing down agak lumayan," ujar Johnny. Bahkan, 50% modal yang dia miliki, termasuk dari fasilitas margin, digunakan untuk masuk ke saham tersebut.

Johnny senang dengan adanya relaksasi ini. Sebab, pilihan portofolio yang bisa ditransaksikan menggunakan fasilitas margin menjadi lebih banyak. Selain saham Grup Bakrie, ia sempat masuk AGRO dan BNLI menggunakan fasilitas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×