kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astrindo (BIPI) melanjutkan proyek Sumatra dan Kalimantan senilai US$ 2,5 miliar


Kamis, 24 Oktober 2019 / 19:59 WIB
Astrindo (BIPI) melanjutkan proyek Sumatra dan Kalimantan senilai US$ 2,5 miliar
ILUSTRASI. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk BIPI dahulu PT. Benakat Integra Tbk


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) akan fokus pada pembangunan infrastruktur energi di Sumatra dan Kalimantan. Proyek-proyek ini belum terealisasi di tahun ini sehingga akan dilanjutkan ke tahun depan.

"Kami akan tetap berfokus pada infrastruktur energi terintegrasi yang memiliki dan mengoperasikan infrastruktur pertambangan melalui anak usaha, khususnya proyek-proyek di daerah Sumatra & Kalimantan dengan total investasi mencapai US$ 2,5 miliar," kata Kurniawati Budiman, Sekretaris Perusahaan BIPI kepada Kontan.co.id, Kamis (24/10).

Baca Juga: Astrindo Nusantara (BIPI) mencari proyek baru

Proyek tersebut masih dalam proses studi kelayakan dan uji tuntas oleh perusahaan. Mundurnya proyek ini menurut Kurniawati disebabkan oleh belum terpenuhinya beberapa hal. “Kami menargetkan bisa selesai pada tahun 2019, tetapi karena semua proses due diligence dan feasibility study sangat tergantung pada ketersediaan dokumen, dan data pendukung lainnya yang dibutuhkan untuk melakukan kajian menyeluruh yang belum bisa terpenuhi semuanya sampai saat ini, maka masih diperlukan waktu lebih lanjut,” imbuh Kurniawati.

BIPI akan menutup kebutuhan dana untuk proyek ini dari dana internal. Alokasi belanja modal untuk proyek ini pun dialihkan dari tahun ini ke tahun depan.

Baca Juga: Astrindo Nusantara (BIPI) mau rights issue, analis sarankan investor bersabar

Selain melanjutkan ekspansi, BIPI pun berusaha menekan beban biaya menjelang tutup tahun. Emiten energi ini baru saja mengamendemen pinjaman total US$ 615 juta. Kurniawati menyebut, amendemen ini tidak berdampak ke kinerja karena tidak ada penjaminan pinjaman.

"Namun, secara keseluruhan transaksi akan memberikan dampak positif, dimana BIPI bisa mendapatkan pinjaman dengan tingkat bunga wajar yang lebih rendah bila dibandingkan dengan pinjaman dari pihak ketiga," tutur Kurniawati. Dia menambahkan, pinjaman yang saat ini dilakukan merupakan pinjaman afiliasi yang sudah terjadi bertahun-tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×