kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astra International (ASII) Bakal Bagikan Dividen Jumbo, Cermati Rekomendasi Analis


Selasa, 28 Februari 2023 / 08:11 WIB
Astra International (ASII) Bakal Bagikan Dividen Jumbo, Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung?Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Roda bisnis PT Astra International Tbk (ASII) masih menderu. 

Sepanjang tahun lalu, Astra International mencetak laba bersih sebesar Rp 28,94 triliun, naik 43% secara tahunan. 

Laba bersih Astra International sejalan dengan laju pendapatan yang tumbuh 29% menjadi Rp 301,38 triliun.

Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengatakan, kenaikan laba ini mencerminkan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup Astra. 

Baca Juga: Kinerja Ciamik, Astra International (ASII) Bukukan Laba Rp 28,94 Triliun pada 2022

Penopang utamanya adalah bisnis alat berat dan pertambangan, otomotif dan jasa keuangan.

"Astra mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2022, yang mencerminkan pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat dan harga komoditas yang tinggi," ujar Djony, kemarin.

Melihat kinerja yang cemerlang, Astra International mengusulkan untuk membagikan dividen final sebesar Rp 552 per saham. 

 

Dividen final yang akan diusulkan tersebut bersamaan dengan dividen interim Rp 88 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2022. 

Sehingga, total dividen yang akan diusulkan tahun buku 2022 menjadi Rp 640 per saham.

Kepala Riset Aldiracita Sekuritas Agus Pramono memperkirakan kinerja keuangan Astra cenderung lebih landai dari sebelumnya. 

Baca Juga: Siap-siap Diguyur Dividen Jumbo dari Astra International (ASII)

Ia menambahkan, penjualan unit kendaraan roda empat Astra sepanjang tahun ini akan cenderung stagnan di kisaran 578.000 unit atau tumbuh 0,6%. 

Estimasi ini sejalan dengan proyeksi penjualan mobil nasional yang hanya akan tumbuh single digit.

Selain itu, melandainya harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dan batubara akan mempengaruhi kinerja penjualan AALI dan UNTR. 

Agus masih menyematkan rekomendasi beli untuk saham ASII dengan target Rp 7.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×