kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Astra (ASII) Ingin Mempertahankan Pangsa Pasar di 2022


Jumat, 14 Januari 2022 / 19:27 WIB
Astra (ASII) Ingin Mempertahankan Pangsa Pasar di 2022
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati mobil Toyota New Camry Hybrid yang dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD, Tangerang, Selasa (16/11).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencatat pertumbuhan penjualan mobil 81,14% sepanjang tahun 2021. Berdasarkan data yang diterima Kontan.co.id, ASII berhasil mencatatkan penjualan mobil sebanyak 489,209 unit pada 2021 dari tahun sebelumnya yang sebanyak 270.076 unit. Penjualan mobil LCGC meningkat 56,68% menjadi 114.034 unit pada 2021 dari tahun sebelumnya 72.780 unit.

Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto mengatakan, sepanjang tahun 2021, penjualan mobil Astra dan nasional mencatat pertumbuhan yang sangat baik dibandingkan penjualan tahun 2020. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama insentif PPnBM 100% yang diperpanjang hingga akhir tahun lalu.

“Kami berharap pasar mobil pada tahun 2022 akan semakin baik seiring dengan bergeraknya roda perekonomian serta meningkatnya daya beli masyarakat,” tutur Boy, Jumat (14/1).

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Astra (ASII) di Tengah Kenaikan Penjualan Mobil 2021

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menyatakan, pertumbuhan penjualan mobil juga didukung oleh pemulihan ekonomi Indonesia pada tahun ini. Untuk tahun 2022, berdasarkan prediksi Gaikindo, volume penjualan mobil akan mencapai sekitar 900.000 unit.

"Kami berharap Grup Astra dapat mempertahankan pangsa pasarnya paling tidak di 50%. Kami berharap, kondisi pandemi terus membaik sehingga dapat mendukung pemulihan perekonomian Indonesia pada tahun ini," ujar Tira kepada Kontan.co.id, Jumat (14/1).

Pada tahun ini, Tira mengungkapkan bahwa Grup Astra selalu terbuka untuk menjajaki bisnis baru, tidak terbatas pada bisnis yang berhubungan dengan bisnis Grup yang telah ada, tetapi juga bisnis baru yang menawarkan prospek jangka panjang yang menjanjikan.

Baca Juga: Astra International (ASII) Catat Kenaikan Penjualan Mobil 81% pada 2021

"Kami berharap investasi Grup Astra di masa depan berupa sektor-sektor yang dapat diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta new economy dan green investment. Tentu saja, kami hanya akan melakukan investasi setelah dilakukannya studi yang sangat cermat," papar Tira.
 
Terkait belanja modal, Tira menjelaskan Manajemen ASII masih mengevaluasi rencana belanja modal tahun ini. Besar kecilnya rencana belanja modal akan melihat berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi di Indonesia dan kesempatan bisnis yang ada.

Namun, secara umum, sebagian besar belanja modal Astra digunakan untuk pergantian alat berat di bisnis kontrak servis pertambangan yakni melalui Pamapersada, kemudian disusul bisnis-bisnis lainnya.

Baca Juga: Dana Investor Asing Diproyeksi Masih Deras Masuk ke Pasar Saham Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×