kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ASRI akan rilis obligasi US$ 250 juta


Sabtu, 16 Maret 2013 / 06:52 WIB
ASRI akan rilis obligasi US$ 250 juta
ILUSTRASI. Terbaru! Ini jadwal pengumuman hasil SKD dan pelaksanaan SKB CPNS 2021. Surya/Ahmad Zaimul Haq


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Bisnis properti yang masih menjanjikan membuat PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) gencar mencari pendanaan. Kali ini, ASRI akan menawarkan obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat.

Sekretaris Perusahaan Alam Sutera Realty, Hendra Kurniawan mengatakan, nilai obligasi tersebut sekitar US$ 200 juta - US$ 250 juta. "Range-nya jangan sampai melebihi rasio utang dan kemampuan kami," ujarnya, Jumat (15/3). Penerbitan obligasi ini melalui anak usaha ASRI yaitu, Alam Synergy Pte Ltd

Dari obligasi ini, Hendra berharap, bisa mendapatkan bunga yang lebih murah. ASRI juga belum menetapkan jangka waktu obligasi tersebut. "Yang penting bukan kapan, tapi bunga yang paling murah itu," kata dia.

Dana hasil penerbitan obligasi dollar AS akan digunakan untuk membayar utang bank sebanyak 40%. Sedangkan 40% lainnya akan digunakan untuk membeli lahan. Sisanya 20% untuk modal kerja.

ASRI menyewa jasa Morgan Stanley dan UBS AG sebagai arranger untuk menawarkan obligasi. Rencananya mulai 18 Maret 2013, ASRI bersama dua arranger akan menawarkan ke investor Singapura, Hong Kong dan London.

ASRI telah meraih peringkat B1 dengan outlook stable dari Moody's, dan B dengan outlook stable dari S&P. Peringkat B1 dari Moody's itu naik dari sebelumnya B2. Peringkat ini disematkan pada perusahaan dan obligasi ASRI.

Kenaikan rating ASRI ini merupakan refleksi dari kinerja ASRI yang cukup baik di tahun ini. Terutama dalam mengembangkan Alam Sutera dan penjualan di Pasar Kemis, Tangerang. Namun, Moody's menilai, penerbitan obligasi memiliki efek negatif pada ASRI jika tidak bisa meningkatkan target penjualan.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Benedictus Agung Swandono pun menilai, langkah ASRI menerbitkan obligasi berdenominasi dollar AS ini cukup mengkhawatirkan pasar. Meskipun dana hasil penerbitan obligasi digunakan untuk membayar utang lama (refinancing).

Sebab, penerbitan obligasi akan menaikan debt to equity ratio ASRI menjadi 85%. Padahal Juli 2012, DER ASRI masih 46%. "Utang ASRI saat ini sekitar Rp 2 triliun, dan akan menambah utang Rp 2,5 triliun maka posisi utang ASRI akan mencapai Rp 4,5 triliun," ujar dia.

Apalagi bila obligasi berdenominasi dollar AS memiliki bunga yang tinggi. Seharusnya, kata Benedictus, ASRI menerbitkan obligasi dalam rupiah, sehingga risiko selisih kurs lebih rendah. Ditambah lagi, saat ini inflasi masih dalam tren naik.

Karena itu, Benecdictus merekomendasikan hold pada saham ASRI. Dia menargetkan harga saham ASRI di Rp 920 per saham. Jumat (15/3) saham ASRI ditutup menguat 1,01% menjadi Rp 1.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×