kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ASRI akan akuisisi dua superblok


Kamis, 15 September 2011 / 08:45 WIB
ILUSTRASI. AC Milan


Reporter: Raka Mahesa Wardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) berlari kencang menggelar ekspansi. Pengembang yang besar di kawasan Tangerang ini berniat mengakuisisi satu superblok di Jakarta, dan satu lagi di Bali. Manajemen menargetkan, akusisi berlangsung tahun ini.

Dengan akuisisi ini, perusahaan memperkirakan, pendapatan berulang atau reccuring income bakal bertambah. Soalnya, pembangunan proyek yang diincarnya ini sudah mulai berjalan.

“Sekitar Rp 200 miliar pertahun pada tahap pertama, tapi selanjutnya bisa jauh melebihi itu,” kata Hendra Kurniawan, Sekretaris Perusahaan ASRI, ke KONTAN, Rabu (14/9). Dia menuturkan, akusisi tersebut akan berdampak mengubah seluruh anggaran dan proyeksi perusahaan.

Sebelum rencana akusisi tersebut, ASRI menargetkan reccuring income sebesar Rp 200 miliar per tahun, dalam dua tahun mendatang. Sebagian besar pendapatan berulang itu datangnya dari superblok tahap I milik ASRI.

Superblok tahap I ini terdiri dari Mall Alam Sutera, gedung perkantoran Alam Sutera Office Tower serta komplek apartemen Silkwood Residences. Ketiga proyek ini yang sedang dibangun ini diproyeksikan selesai pada 2012.

Saat ini perseroan sudah menandatangani perjanjian negosisiasi tahap awal proses akusisi. Namun manajemen ASRI belum bisa memberikan detilnya.
Untuk mendanai akuisisi tersebut ASRI berencana untuk menerbitkan obligasi. Rencananya, hari ini (15/9), manajemen ASRI akan ke lembaga pemeringkat Pefindo untuk meminta rating. Perusahaan berniat menerbitkan obligasi Rp 2 triliun yang ditargetkan terbit pada November hingga Desember.

Pasar Kemis

Selain rencana ekspansi tersebut, ASRI segera meluncurkan proyek Pasar Kemis pada kisaran bulan Oktober hingga November nanti. Peluncuran ini mundur dari perkiraan perusahaan sebelumnya yaitu bulan September. “Agak sedikit mundur, karena baru saja selesai Lebaran. Dan kita melihat pasar dulu,” kata Hendra.

Untuk tahap pertama, perusahaan berencana untuk meluncurkan satu sub kluster seluas 8 hektare (ha). Untuk investasi bangunan sub kluster tersebut senilai Rp 45 miliar. Catatan saja hingga pertengahan tahun ini cadangan tanah ASRI di Pasar Kemis seluas 1.017 ha. Manajemen bilang, masih akan menambah landbank di sana.

Manajemen ASRI memperkirakan, peluncurkan proyek awal di Pasar Kemis akan menambah pendapatan pra-penjualan atau marketing sales sebesar Rp 250 miliar. “Jadi total marketing sales kita bisa sekitar Rp 2,5 triliun pada tahun ini,” kata Hendra.

Selain dari Pasar Kemis, marketingsales juga berasal dari proyek ASRI yang mulai dibangun seperti ruko The Prominence, sub kluster Pelangi dan Jingga, juga penjualan unit Alam Sutera Office Tower.

Catatan saja, target marketing sales tersebut jauh dari target manajemen sebelumnya, sebesar Rp 1,7 triliun. Per Agustus lalu, perusahaan telah mencapai marketing sales Rp 1,96 triliun

Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management bilang, akusisi superblok akan menjadi keuntungan ASRI lantara perusahaan tidak perlu membangun dari awal. Penambahan pendapatan juga bisa direalisasikan lebih cepat.

Dia memandang prospek Pasar Kemis di Tangerang positif. Saat ini tren pasar ibu kota adalah memiliki hunian di daerah pinggiran. "Masyarakat kita masih menyukai properti berupa landed house dibanding apartemen," kata dia.

Melihat pencapaian saat ini, Reza optimis target marketing sales tahun ini bisa tercapai. Sedang re ncana penerbitan obligasi harus memperhatikan utang saat ini agar tidak terlalu membebani.

Harga ASRI, Rabu (14/9) melemah 1,19% dibanding hari sebelumnya menjadi Rp 415 per saham.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×