Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Kemudian, pelaku pasar juga memperkirakan, negara-negara maju mulai mengetatkan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan mulai tahun 2022.
Dari dalam negeri, pemerintah juga berencana kembali menerapkan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia, khususnya pada 22 Desember 2021-2 Januari 2022 untuk menekan kemungkinan adanya lonjakan Covid-19 pada liburan Natal dan Tahun Baru.
"Faktor pemberat lainnya juga berasal dari harga komoditas seperti batubara dan gas alam yang mulai turun signifikan pada bulan ini, setelah melesat tinggi pada Oktober 2021," ucao Wisnu.
Baca Juga: IHSG melemah 0,59% ke 6.636 pada akhir perdagangan Kamis (18/11)
Terkait dengan saham-saham yang menghiasi sepuluh teratas net sell asing, Wisnu menilai penurunan ini justru bisa menjadi kesempatan untuk akumulasi. Investor bisa beli secara selektif lalu menunggu kenaikan saat adanya sentimen windrow dressing di akhir tahun yang berlanjut dengan January Effect.
Menurut Wisnu, saham-saham blue chip perbankan seperti BBRI dan BBCA menarik untuk dibeli ketika sudah mencapai area jenuh jual. Selain memiliki fundamental yang baik, harga dua saham ini biasanya akan naik didorong dua sentimen positif tersebut.
Selanjutnya: Investor asing net sell empat hari berturut-turut, jadi peluang buy on weakness
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News