Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kontrak non deleverable forward (NDF) rupiah pagi ini (15/1) menguat. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, kontrak NDF satu bulan rupiah menguat 0,2% menjadi 9.898 per dollar AS. Meski demikian, angka tersebut 2,1% lebih lemah dari nilai tukar di pasar spot di pasar onshore yang pagi ini melemah 0,6% menjadi 9.690 per dollar AS.
Sementara, nilai tengah harian kontrak NDF rupiah yang dipatok oleh Association of Banks di Singapura kemarin menunjukkan angka 9.877.
"Kontrak forward merefleksikan persepsi positif investor terhadap Indonesia," jelas Rully Nova, currency analyst PT Bank Himpunan Saudara 1906 di Jakarta. Dia menambahkan, penguatan hari ini juga disokong oleh sentimen positif dari pasar saham. "Kemungkinan kita akan melihat lebih banyak arus dana asing seiring dengan dimulainya lelang obligasi pemerintah," paparnya.
Sekadar informasi, arus dana asing mengalir ke pasar saham Indonesia sejak kemarin karena pelaku pasar berspekulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menanjak. Data yang ada memperlihatkan, nilai pembelian asing di pasar saham mencapai US$ 48 juta. Hal itu bahkan mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan terbesar sejak September lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News