kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Asing Masih Terus Net Sell di Pasar Saham, Ini Faktor Penyebabnya


Senin, 20 Desember 2021 / 07:01 WIB
Asing Masih Terus Net Sell di Pasar Saham, Ini Faktor Penyebabnya
ILUSTRASI. Di pekan lalu, umlah net sell asing di pasar reguler capai Rp 1,18 triliun


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah sentimen window dressing yang biasanya terjadi pada akhir tahun, investor asing mencatatkan aksi jual di pasar saham Indonesia. Di pekan yang berakhir Jumat (17/12), jumlah net sell asing di pasar reguler sebesar Rp 1,18 triliun dan dalam sebulan ke belakang net sell mencapai Rp 5,8 triliun.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, net sell asing ini disebabkan oleh sikap antisipasi investor terhadap pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.

Sebagaimana diketahui, pekan lalu, The Fed telah mengumumkan pemangkasan pembelian obligasi sebesar US$ 30 miliar per bulan, lebih besar dari sebelumnya US$ 15 miliar.

Selanjutnya, The Fed juga mengungkapkan potensi kenaikan suku bunga acuan sebanyak tiga kali pada tahun depan. "Saya lihat, hal tersebut lebih agresif dari yang diantisipasi pelaku pasar," kata Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (19/12).

Di saat bersamaan, perkembangan  Covid-19 varian omicron juga memicu kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Indonesia. Net sell asing pun diramal masih akan terjadi sampai ada kepastian tentang seberapa berbahaya omicron dan respons omicron terhadap vaksin, serta perkembangan omicron dan kasus baru di Indonesia.

Baca Juga: Asing Net Sell Belakangan Ini, Bagaimana Nasib Window Dressing?

Selanjutnya, rilis data ekonomi khususnya pertumbuhan ekonomi dan rilis kinerja keuangan 2021 juga akan menjadi faktor penentu berlanjut tidaknya net sell asing. Jika keduanya bagus, maka capital outflow bisa diredam.

Meskipun banyak sentimen negatif yang membayangi pasar saham di akhir tahun ini, Valdy memprediksi, window dressing masih mungkin terjadi tepatnya di dua pekan terakhir Desember. Mengingat secara historikal, IHSG selalu menguat di Desember selama 20 tahun terakhir.

Valdy memprediksi, level 6.700 masih dapat dicapai pada akhir tahun 2021. "Tapi mungkin concern pada sentimen-sentimen negatif dan penguatan signifikan pada IHSG yang telah terjadi di Oktober lalu dapat membatasi penguatan IHSG di akhir pekan ini," ucap Valdy.

Menurutnya, resisten terdekat IHSG berada di level 6.630. Jika berhasil ditembus, maka berpotensi naik lagi ke level 6.680. Sementara itu, suport kritis berada di level 6.500 dengan suport kiat di 6.550.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×