Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pergerakan liar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir positif perdagangan, Rabu (7/9). Mengacu data RTI, indeks naik 0,17% atau 9,258 poin ke level 5.381,35.
Volume perdagangan hari ini 10,57 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,j81 triliun. Ada 134 saham bergerak naik, 164 saham bergerak turun, dan 96 saham stagnan.
Lima dari 10 indeks sektoral menopang penguatan IHSG. Sektor pertambangan memimpin penguatan 0,93%. Sementara, sektor industri dasar memimpin penurunan 0,83%.
Hari ini, aksi jual asing mewarnai perdagangan. Di pasar reguler, net sell asing Rp 231,321 miliar dan Rp 237,506 miliar keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT PP (persero) Tbk (PTPP) naik 4,77% ke Rp 4.610, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,72% ke Rp 10.375, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 2,37% ke Rp 9.700.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 2,86% ke Rp 18.700, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) turun 2,46% ke Rp 3.570, dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 1,98% ke Rp 17.350.
Kepala riset Universal Broker Satrio Utomo mengatakan, bursa saham di kawasan Asia yang terlihat cukup bersemangat dalam dua hari perdagangan terakhir menjadi salah satu faktor yang menjaga laju IHSG.
"IHSG dalam beberapa hari terakhir terlihat sedang berusaha membangun tren naik jangka pendek," katanya dikutip dari Antara.
Ia menambahkan kondisi bursa saham Asia itu dipengaruhi oleh harapan pelaku pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menunda kenaikan suku bunga acuannya menyusul data ekonomi AS yang lemah
Pasar saham dan mata uang emerging market melanjutkan penguatannya (reli) setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah mendorong menepisnya spekulasi kenaikan suku bunga AS September ini.
Mengutip Bloomberg, MSCI Emerging Markets Index naik 0,4 %, naik untuk hari keempat. Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, pemasok utama Apple Inc. naik menuju rekor baru sebelum rilis iPhone 7 yang rencananya di San Francisco, hari ini.
"Kita tidak bisa benar-benar mengabaikan fakta bahwa angka ISM yang cukup miskin. Meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS tertunda, tapi efek di Jepang penguatan yen berarti pasar saham tidak bisa menghindari dari kejatuhan,” kata Kiyoshi Ishigane, chief strategist Mitsubishi UFJ Kokusai Asset Management Co.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News