kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Asing gencar masuk, investor domestik juga mesti segera masuk bursa


Jumat, 09 November 2018 / 21:04 WIB
Asing gencar masuk, investor domestik juga mesti segera masuk bursa
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Investor asing mulai berbondong-bondong masuk ke Bursa Tanah Air. Untuk itu investor domestik juga mesti masuk ke saham-saham pilihan sehingga tidak tertinggal oleh asing.

Head of LOTS Service Lotus Andalan Sekuritas Krishna Dwi Setiawan menyarankan investor domestik untuk tidak mengabaikan momentum tersebut. "Kita (investor domestik) jangan mau kalah, harus masuk sekarang, harus lebih berani, jangan takut takut lagi, kalau tidak justru nanti akan tertinggal," kata Krishna kepada Kontan.co.id, Jumat (9/11).

Berdasarkan RTI, 10 saham terbanyak yang jadi incaran investor asing dalam sepekan terakhir adalah saham bluechips, seperti BBRI, ASII, TLKM, UNTR, GGRM, BBCA, TKIM, SMGR, PTBA dan INDY.

Menurutnya, alasan asing mengincar saham saham tersebut, karena free float mereka berada di atas 40%. Sehingga, saham tersebut jadi menarik diincar investor asing, terutamanya juga institusi. "Semua saham itu saya rekomendasikan semua untuk masuk. Tapi kalau diminta untuk memilih, yang paling menarik adalah BBRI dan ASII," ungkapnya.

Menurutnya, BBRI selalu menarik untuk dilirik sekaligus jadi andalan untuk saham perbankan. Ini karena, dilihat dari fundamental BBRI sejak dulu masih bertahan sebagai bank dengan marging paling tinggi. Sedangkan untuk saham ASII, selain fundamental yang baik emiten itu juga mulai menunjukkan perbaikan pada berbagai lini bisnisnya.

"ASII sudah ada perbaikan di penjualan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, divisi tambang, divisi alat beratnya dan divisi infrastrukturnya juga. Meskipun untuk divisi perkebunan masih agak tertekan," ujarnya.

Selanjutnya, Krishna menilai dari sisi valuasi saham BBRI dan ASII terbilang sudah cukup murah dalam setahun terakhir. Di mana, rata rata harga saham mereka masih beerada di area bottom.

Hingga akhir 2018, dia menargetkan IHSG masih akan bertumbuh ke level 6.100. Ini didukung banyaknya sentimen positif yang berpotensi mendorong saham Tanah Air menuju penguatan.

"Investor harus lebih berani masuk, karena nilai tukar rupiah juga sudah menguat cukup drastis dan momen momen jelek semua sudah keluar, sehingga secara berangsur dengan fluktuasi yang mereda, IHSG bisa menguat hingga tahun depan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×