kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Asing dinilai belum terpengaruh sentimen tapering off, ini saham rekomendasi analis


Minggu, 26 September 2021 / 18:03 WIB
Asing dinilai belum terpengaruh sentimen tapering off, ini saham rekomendasi analis
ILUSTRASI. Asing dinilai belum terpengaruh sentimen tapering off, ini saham rekomendasi analis


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah sentimen pengurangan kebijakan moneter (tapering off) dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), investor asing masih melakukan aksi beli bersih atau foreign net buy di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Mengutip data RTI Business, selama sebulan terakhir investor asing mencatatkan net buy hingga Rp 6,22 triliun. Adapun selama tiga bulan terakhir, foreign net buy tercatat hingga Rp 9,89 triliun. Aksi beli yang terus dilakukan oleh asing itu memperkuat foreign net buy menjadi Rp 24,16 triliun sejak awal tahun. 

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mencermati, untuk sentimen yang bersifat memungkinkan ditunda seperti tapering off The Fed, pelaku pasar cenderung tidak merespons secara cepat. Oleh karenanya, investor masih mencatatkan net buy di tengah kabar tapering off The Fed. 

Asal tahu saja, The Fed memang telah memberi sinyal akan melakukan tapering off sejak beberapa waktu terakhir. Keputusan tersebut mempertimbangkan  dampak pandemi Covid-19 terhadap kondisi di Amerika Serikat yang mulai membaik. 

Baca Juga: Optimalkan pembiayaan non-utang, pemerintah pangkas penerbitan SBN tahun ini

Menurut catatan Kontan, dalam pertemuan terakhirnya, The Fed mengatakan adanya kemungkinan untuk mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan setelah November 2021. The Fed juga  mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang mungkin lebih cepat dari yang diharapkan. 

Kendati sentimen tapering off The Fed semakin santer terdengar, William memprediksi investor asing masih akan betah di bursa. Sepengamatannya, ketika pemerintah AS menghentikan quantitative easing (QE), kondisi ekonominya diprediksi akan lebih lesu dibandingkan Indonesia. Mengingat, selama ini pertumbuhan ekonomi AS cenderung dipengaruhi oleh penerapan QE. 

" Kalau ada outflow, bisa jadi malah di Amerika Serikat," jelasnya lagi. 

Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Indonesia Hendriko Gani mencermati, penerapan tapering off setelah bulan November 2021 itu masih rencana dan masih akan melihat perkembangan kondisi ekonomi. Tapering off akan dilakukan dengan mempertimbangkan data ekonomi selama dua bulan ke depan. 

Baca Juga: Harga emas menguat karena risiko Evergrande membesar dan dolar AS tergelincir

"Kalau hasilnya bagus, baru The Fed akan melakukan tapering off," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (26/9).

Langkah The Fed yang masih mempertimbangkan kondisi ekonomi inilah yang disambut baik oleh investor. Oleh karenanya, investor asing masih akan bertahan dan tidak meninggalkan bursa. 


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×