Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) akan terus melanjutkan ekpansi di sektor infrastruktur terutama di bisnis jalan tol. Dalam empat tahun ke depan, perseroan menargetkan bisa menguasai 103,3 kilometer (km) jalan tol baru.
Dengan memiliki lima ruas jalan tol sepanjang 226,7 km saat ini, maka pada 2020 perseroan berharap melalui anak usahanya PT Astratel Nusantara telah memiliki konsensi tol sepanjang 330 km.
Tira Ardianti, Investor Relation ASII mengatakan, peluang perseroan untuk membuka lini usaha baru selalu terbuka jika mendukung sinergi bisnis yang dimiliki perseroan. Saat ini, ASII akan fokus mengembangan bisnis infrastruktur terutama di jalan tol. "Untuk jalan tol kita targetkan 330 km sampai tahun 2020," ungkapnya di Jakarta, Senin (13/6).
Kelima ruas tol yang telah dikuasai tersebut yakni tol Tol Tangerang – Merak sepanjang 72,4 km dibawah payung PT Marga Mandalasakti (MMS), tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km yang dikelola PT Marga Trans Nusantara (MTN), tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km lewat PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), Semarang-Solo 72,6 km lewat PT Trans Marga Jateng (TMJ) dan Tol Serpong-Balaraja 30 km lewat PT Trans Bumi Serbaraja.
ASII menggengam 100% saham tol Mojokerto-Kertosono, 79,31% pada tol Tangerang-Merak, 40% pada tol Serpong-Kunciran, 25% pada Semarang-Solo dan 25% pada Serpong-Balaraja. Tira mengatakan, hingga saat ini ASII baru mengoperasikan 110 km jalan tol yakni seluruh ruas tol Tangerang-Merak, seksi I dari tol Jombang-Mojokerto serta seksi I dan II dari ruas Semarang-Solo.
Tol Jombang-Mojokerto terdiri dari empat seksi. Tiga seksi lainnya tengah dalam proses pembebasan lahan serta seksi II dan III dalam proses kontruksi secara paralel. Sedangkan tol Semarang-Solo terdiri dari lima seksi. Setelas dua seksi pertama beroperasi yakni ruas Semarang-Ungaran 10,8 km dan Ungaran-Bawen 12 km maka seksi III 17,6 km yang menghubungkan Bawen-salatiga akan segera beroperasi.
Tira bilang, pembebasan lahan dan konstruksi kedua ruas tersebut akan terus dikejar sesuai arahan pemerintah agar bisa beroperasi seluruhnya pada tahun 2018. Sementara tol Kunciran-Serpong belum akan dibangun tahun ini karena pembebasan lahannya baru 46%. Adapun tol Serpong-Balaraja masih dalam tahap penjajakan pendanaan.
Adapun investasi yang digelontorkan berbeda-beda untuk masing-masing tol. Tira menyatakan nilai investasi yang dianggarkan Astra untuk menambah kepemilikan tol di wilayah Jawa lebih dari Rp3,5 triliun. "Untuk jJwa Tengah sekitar Rp850 miliar," ujarnya.
Tahun ini, Astratel menganggarkan belanja modal (cepex) Rp2 triliun dan sekitar Rp 1,3 triliun digunakan untuk pembangunan jalan tol. Adapun, hingga saat ini, perseroan telah menyerap sekitar 40 persen atau Rp800 miliar.
Seiring dengan bertambahnya ruas tol yang akan beroperasi, Astratel tahun inimengincar pendapatan dari usaha jasa jalan tol sebesar Rp1 triliun pada tahun ini, naik 10 persen dari capaian tahun lalu di angka Rp909 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News