kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset obligasi diselimuti sentimen positif sepanjang semester kedua


Rabu, 15 Juli 2020 / 10:14 WIB
Aset obligasi diselimuti sentimen positif sepanjang semester kedua
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keadaan pasar modal diliputi dengan ketidakpastian yang kembali meningkat seiring ancaman gelombang kedua virus corona.

Chief Investment Officer PT Insight Investments Management Genta Wira Anjalu menyebut di situasi saat ini, investor harus cermat dalam menentukan pilihan instrumen investasinya. Genta sendiri menilai pasar obligasi cenderung lebih menarik ketimbang pasar saham, setidaknya hingga akhir tahun nanti.

“Pasar obligasi punya beberapa sentimen positif, mulai dari melimpahnya likuiditas global, tren penurunan suku bunga, inflasi yang stabil padahal kondisi demand tengah melemah, current account Indonesia yang diperkirakan membaik akibat penurunan impor yang signifikan sehingga membuat rupiah lebih stabil, serta kebijakan burden sharing antara BI dan pemerintah yang mengurangi supply risk dari SBN,” ujar Genta kepada Kontan.co.id, Selasa (14/7).

Baca Juga: Minat Investor Masuk Surat Utang Negara (SUN) Menurun

Namun, Genta menyebut beberapa hal berikut juga berpotensi menjadi sentimen negatif bagi pasar obligasi. Mulai dari pelebaran defisit anggaran yang membuat supply risk dari SBN meningkat.

Lalu berkurangnya stimulus dari bank sentral dan pemerintahan. Hingga, terjadinya sentimen global risk off yang menyebabkan arus dana asing meninggalkan emerging market termasuk Indonesia.

Sementara untuk pasar saham, Genta menilai sentimen negatif yang akan membayangi berupa pertumbuhan GDP Indonesia dan EPS yang jauh di bawah ekspektasi pasar, memanasnya kembali ketegangan antara China dan Amerika Serikat, serta perkembangan vaksin virus corona yang tak sesuai harapan.

“Untuk sentimen positif pasar saham meliputi banyaknya likuiditas, pemulihan ekonomi di berbagai negara, kucuran stimulus untuk perbaikan ekonomi global, serta omnibus law yang kami perkirakan akan disetujui pada semester I tahun depan,” tambah Genta.

Baca Juga: Mengintip saham-saham yang dikoleksi asing pada perdagangan kemarin, Selasa (14/7)

Dengan kondisi ini, Genta mengatakan bagi para investor pada kelas aset obligasi, bisa berfokus pada obligasi pemerintah dengan tenor menengah (5 - 10 tahun).

Sementara untuk kelas aset saham, saham-saham big cap terutama pada sektor consumer, telekomunikasi dan healthcare bisa jadi pilihan yang menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×