Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) pada tahun lalu mencatatkan kenaikan aset dan ekuitas melebihi 20%. Mengutip laporan keuangan perseroan, pada akhir 2017, total aset meningkat sebesar Rp 11,17 triliun atau setara 24,48% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 56,77 triliun.
Jumlah ekuitas juga bertambah hingga 35,3% atau sebesar Rp 7,78 miliar menjadi Rp 29,86 miliar pada akhir tahun lalu.
Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya menjelaskan, peningkatan aset didukung penambahan aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp 767 miliar, terutama yang berasal dari unit LMIRT dan FREIT. Diikuti penambahan persediaan sebesar Rp 5,86 triliun di divisi urban development dan large scale integrated development.
Pertambahan aset juga disumbang peningkatan beban dibayar di muka Rp 586 miliar, terutama dari pembayaran iklan dan pemasaran proyek Meikarta. Lalu, ada peningkatan aset tetap sebesar Rp 952 miliar.
Selain itu, terdapat penambahan uang muka sebesar Rp 1,42 triliun untuk pembelian aset tetap divisi healthcare. "Serta penambahan aset non keuangan tidak lancar lainnya sebesar Rp 897 miliar, dari biaya iklan dan promosi yang ditangguhkan untuk proyek Meikarta,” papar Ketut dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (18/4).
Sedangkan, pertambahan jumlah ekuitas LPKR didukung peningkatan komponen ekuitas lainnya sebesar Rp 2,69 triliun, yang berasal dari masuknya pemegang saham baru dan penawaran umum terbatas (PUT) II dari PT Siloam International Hospitals Tbk.
Di samping itu, terjadi peningkatan penghasilan komprehensif lainnya sebanyak Rp 1,01 triliun, dan peningkatan kepentingan non pengendali sebesar Rp 3,53 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News