kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Arisan MMM tak mempunyai izin dari OJK


Kamis, 07 Agustus 2014 / 12:31 WIB
Arisan MMM tak mempunyai izin dari OJK
ILUSTRASI. PT Bank Mega Tbk akan menebar dividen tahun buku 2022 sebesar Rp 2,84 triliun.KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan arisan Manusia Membantu Manusia (MMM) tidak mendapat izin memasarkan produk dari OJK. Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S. Soetiono menegaskan MMM bukan merupakan lembaga jasa keuangan sehingga tidak boleh menghimpun dana dari masyarakat.

"Jadi masyarakat harus hati-hati," ucap Kusumaningtuti yang akrab disapa Titu, Kamis (7/8).

OJK telah meneruskan mengenai praktik investasi arisan MMM ini kepada Satuan Tugas Waspada Investasi yang terdiri dari OJK, Bank Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kejaksaan Agung serta Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Dalam kasus penyebaran arisan MMM yang menggunakan internet, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memiliki wewenang untuk menindaklanjuti hal ini.

OJK mengimbau masyarakat berhati-hati terkait MMM. Ini karena MMM menghimpun dana dan menjanjikan imbal hasil yang tinggi. "Ini karena tidak jelas izinnya dan tidak jelas cara menginvestasikan uang yang dihimpun tapi bisa menjanjikan imbal hasil yang tinggi," ucap Titu.

Menurut Titu, OJK terus konsisten melindungi konsumen lembaga jasa keuangan dengan cara mengingatkan dan meningkatkan program edukasi. Masyarakat diminta melaporkan perusahaan investasi bodong diperlukan. Nantinya, OJK akan memproses laporan itu baik melalui Satgas Waspada Investasi maupun OJK sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×