Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Rudy mengajak masyarakat untuk berinvestasi di saham Archi karena Archi merupakan salah satu saham yang tercatat di BEI yang memiliki exposure penuh terhadap bisnis pertambangan emas yang mana emas merupakan komoditas dengan nilai yang stabil dan sangat menarik bagi investor. “Emas sering dianggap sebagai salah satu komoditas teraman dengan nilai investasi yang terpercaya serta sustained dari waktu ke waktu," ucap Rudy.
Sebagai gambaran, berdasarkan prospektus IPO, total liabilitas Archi per Desember 2020 adalah sebesar US$ 505,89 juta dengan utang bank jangka pendek US$ 2,3 juta, bagian lancar atas utang bank jangka panjang US$ 68,19 juta, dan utang bank jangka panjang US$ 326,26 juta. Jika dijumlah, total utang bank Archi adalah sebesar US$ 396,76 juta atau setara Rp 5,67 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dollar AS).
Dalam aksi korporasi ini, Archi menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Rencananya masa penawaran umum berlangsung pada 22-24 Juni 2021 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 28 Juni 2021.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2020, Archi membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$ 393,3 juta atau naik 2,5% dibanding tahun 2019 yang sebesar US$ 383,7 juta. Sementara laba bersih Archi pada 2020 meningkat 32,68% year on year, dari US$ 92,96 juta menjadi Rp 123,34 juta.
Selanjutnya: Dorong eksplorasi tambang baru, Archi siap tingkatkan kapasitas produksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News