Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Menurut Daniel, dengan penerapan ARB 15%, investor bisa mencermati saham-saham berfundamental bagus, baik saham keping biru (blue chip) maupun saham lapis kedua (second liner). Sebab, dengan penurunan IHSG di bulan Mei kemarin, banyak saham bagus yang terdiskon murah.
Saham yang bisa dicermati antara lain PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Astra International Tbk (ASII), dan beberapa saham di sektor perbankan seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sementara menurut Bernadus, investor ritel perlu menentukan tujuan yang jelas sebelum melakukan transaksi. Jika tujuannya adalah untuk berinvestasi, investor harus memilih emiten yang punya kinerja cemerlang, competitive advantage yang kuat, dan memiliki potensi pertumbuhan yang besar.
Baca Juga: Siap-Siap Saham Lebih Fluktuatif Saat ARB Jadi 15%
Sementara bagi trader harus menentukan trading plan sebelum transaksi dan disiplin melakukan ambil untung (take profit) dan menerapkan cut loss dengan tegas. “Itu akan mengurangi risiko kita dan melihat pasar menjadi lebih menarik dan dinamis setelah ARB 15%,” tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News