kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,83   6,23   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arah rupiah menanti kebijakan suku bunga


Kamis, 20 September 2018 / 08:03 WIB
Arah rupiah menanti kebijakan suku bunga
ILUSTRASI. Petugas Menghitung Uang Kertas Mata Uang Rupiah


Reporter: Disa Ayulia Agatha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah belum terlepas dari sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kemarin (19/9), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,13% menjadi Rp 14.875 per dollar AS. Sebaliknya, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) menunjukkan penguatan tipis 0,08% ke level Rp 14.896 per dollar AS.

Chief Economist Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan, walaupun di pasar spot masih terhitung melemah, namun rupiah sejatinya menunjukkan perbaikan. Sebab, di awal perdagangan rupiah sempat menyentuh Rp 14.915 per dollar AS. "Tetapi selanjutnya menguat karena China mulai mengurangi porsi kepemilikan di surat utang AS, jelas dia, Rabu.

Selain itu, China juga berencana membalas dengan memberlakukan tarif atas impor produk AS senilai US$ 60 miliar. Perlawanan dari negara Tirai Bambu ini memberikan gairah di pasar, sehingga berimbas baik pada mata uang regional, termasuk rupiah. Satria memprediksi, pernyataan Perdana Menteri China yang tidak akan mendevaluasi mata uang yuan dapat menopang rupiah pada perdagangan hari ini (20/9).

Direktur Garuda Berjangka Ibrahin menyebut, dari dalam negeri, BI kemungkinan besar akan kembali menaikkan suku bunga pada bulan ini, seiring rencana kenaikan suku bunga The Federal Reserves. Menurut dia, hal itu bisa membawa sentimen positif bagi penguatan rupiah.

Meski begitu, lanjut Ibrahim, dari eksternal masih ada ancaman perang dagang. Rupiah masih bergantung pada perang dagang yang kemungkinan besar akan terus berlanjut, imbuh dia.

Itu sebabnya, Ibrahim memperkirakan, hari ini kurs rupiah akan bergerak terbatas di rentang Rp 14.856–Rp 14.880 per dollar AS. Sedangkan, Satria melihat peluang penguatan rupiah di kisaran Rp 14.800-–Rp 14.870 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×