Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah ditutup melemah di penutupan perdagangan, Selasa (9/7). Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah melemah 0,15% ke level Rp 14.130 per dollar AS. Berbeda, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) menguat 0,13% menjadi Rp 14.129 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah pada hari ini berasal dari eksternal. Menurutnya, belum ada data-data domestik yang berpengaruh cukup signifikan untuk kurs rupiah terhadap dollar AS.
Josua menyebutkan membaikknya data ketenagakerjaan AS yang dirilis akhir pekan lalu masih menjadi faktor yang menekan rupiah dan beberapa mata uang asing lain. Data tenaga kerja AS yang kuat diperkirakan membuat The Fed tidak agresif memangkas tingkat suku bunga di bulan ini.
Ia mengatakan, saat ini pasar menunggu kepastian bunga The Fed. Salah satu berita yang ditunggu ialah pernyataan Ketua The Jerome Powell yang kabarnya akan dilakukan malam ini.
"Pasar menantikan malam ini, Jerome Powell akan mengeluarkan statement baru terkait arah suku bunga The Fed," ujar Josua.
Josua memprediksi penyataan Jeromoe Powell pada malam ini masih akan cenderung dovish. Dengan demikian, tekanan terhadap rupiah bisa sedikit berkurang karena sepanjang pekan lalu data-data ekonomi dari AS cukup bervariasi.
"Kalau masih konsisten dengan rapat terakhir, Jerome Powell akan memberikan pernyataan yang agak dovish," jelas Josua
Esok hari, Josua memprediksi, rupiah masih stabil di rentang Rp 14.075- Rp 14.175 per dollar AS. Selain menanti pernyataan Jerome Powell, Josua juga berpendapat, pergerakan rupiah dapat dipengaruhi data-data ekonomi AS yang akan dirilis lagi seperti data wholesale inventories.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
