kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arah IHSG Menanti Bunga Acuan BI


Senin, 23 Mei 2022 / 06:00 WIB
Arah IHSG Menanti Bunga Acuan BI


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pekan ini akan dipengaruhi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

Vice President Wawan Hendrayana melihat, BI memang berpeluang menaikkan suku bunga sebesar 25 basis point (bps). Meski begitu, dia memperkirakan, BI masih akan menunda kenaikan bunga karena ingin mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Menurutnya, belum mendesak bagi BI mengerek suku bunga acuan meskipun suku bunga The Fed sudah merembet naik.

Namun, lain cerita ketika The Fed kembali menaikkan suku bunga. Ini yang berpotensi BI ikut menaikkan suku bunga acuan dalam negeri.

"Kalau BI menaikkan suku bunga sudah diantisipasi oleh pelaku pasar. Kalau suku bunga masih dipertahankan, IHSG masih ada ruang untuk menguat," kata Wawan kepada Kontan pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas, Cermati Pergerakan Saham HMSP, ASII dan INDF

Wawan memprediksi, IHSG akan melanjutkan penguatan, apalagi jika BI mempertahankan tingkat suku bunganya. Dia memproyeksikan IHSG menguji support di 6.600 dan resistance 7.000.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo juga menebak, BI akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada bulan ini. Kenaikan suku bunga acuan baru akan terjadi pada Juni mendatang.

William menganalisis, jika ada kenaikan suku bunga BI sampai 50 bps, IHSG akan kembali mengalami koreksi. Hal tersebut mungkin terjadi karena IHSG kembali menguat cukup tinggi dalam waktu yang singkat.

Sebagai gambaran, pada periode 17–20 Mei, IHSG konsisten mengakhiri perdagangan di zona hijau. Pada perdagangan Jumat (20/5), IHSG menguat 1,39% ke posisi 6.918,14.

"Bila BI tidak menaikkan suku bunga acuan, IHSG akan cenderung stabil. Secara teknikal, IHSG cenderung akan melanjutkan downtrendnya menguji support di area 6500 selama pekan depan," kata William saat dihubungi Kontan.

Namun, William menyebut, jika ada kenaikan suku bunga dalam negeri, itu menjadi hal yang wajar karena kenaikan bunga dilakukan untuk memperkecil spread bunga dengan negara maju, khususnya Amerika Serikat agar tidak terjadi capital outflow dan ada capital inflow dari pihak asing ke Indonesia.

Baca Juga: Pasar Menanti Hasil RDG BI, IHSG Berpeluang Melanjutkan Penguatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×