kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Arah harga minyak menanti G20 dan pertemuan OPEC pekan depan


Jumat, 30 November 2018 / 07:50 WIB
Arah harga minyak menanti G20 dan pertemuan OPEC pekan depan
ILUSTRASI. Anjungan Lepas Pantai Pertamina


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali melemah setelah kemarin mumbul dari level terendah tahun ini. Jumat (30/11) pukul 7.32 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 51,29 per barel.

Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini turun 0,31% jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin pada US$ 51,45 per barel.

Kemarin, harga minyak WTI ini naik dari level terendah tahun 2018 yang ada di US$ 50,29 per barel. Pergerakan serupa terjadi pada minyak acuan internasional. Harga minyak brent kemarin menguat 1,28% ke level US$ 59,51 per barel dari hari sebelumnya pada US$ 58,76 per barel.

Sumber Reuters mengatakan bahwa Rusia melihat perlunya pemangkasan produksi lagi. Pekan depan pada 6 Desember, Rusia akan menghadiri pertemuan OPEC. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab kenaikan harga dari level terendah.

Harga minyak turun hampir 22% pada bulan November. Kemungkinan, harga minyak akan menutup perdagangan hari ini dengan penurunan bulanan terbesar sejak krisis finansial 2008.

Kenaikan pasokan minyak mentah dari Amerika Serikat (AS) yang kini menjadi produsen minyak terbesar dunia, terus mendorong harga minyak turun. Sebelumnya, Arab Saudi pun menolak pemangkasan untuk stabilisasi harga.

Bulan depan, Rusia akan bergabung dengan Saudi dan anggota-anggota OPEC. "Usulan pada pertemuan pekan depan adalah bahwa Rusia perlu mengurangi produksi. Pertanyaan kuncinya adalah seberapa cepat dan seberapa banyak," kata sumber Reuters yang mengetahui pembicaraan antara Menteri Energi Rusia dan para pemimpin perusahaan minyak besar Rusia.

Dari AS, data Energy Information Administration menunjukkan, persediaan minyak mentah negeri Paman Sam mencapai level tertinggi dalam setahun terakhir. Stok minyak mentah mencapai 455 juta barel, atau 85% dari level tertinggi pada Maret 2017 yang mencapai 535 juta barel.

"Kita melihat lonjakan kenaikan pasokan di tengah permintaan yang masih diragukan. Tapi, harga minyak juga menanti kelanjutkan perdagangan pada KTT G20 yang dimulai hari ini," kata Michael McCarthy, chief strategist CMC Markets and Stockbroking.

Menurut kabar, OPEC berniat memangkas produksi. John Kilduff, partner Again Capital mengatakan, pasar minyak memeprkirakan, OPEC dan sekutunya akan memangkas sekitar 1 juta barel minyak per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×