kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.785   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Aracord Nusantara Group (RONY) Siapkan Transformasi Bisnis Energi dan Logistik


Selasa, 30 Desember 2025 / 15:12 WIB
Aracord Nusantara Group (RONY) Siapkan Transformasi Bisnis Energi dan Logistik
ILUSTRASI. Aracord (RONY) Siapkan Model Bisnis Baru untuk Dongkrak Kinerja 2026 (Dok/PT Aracord Nusantara Group Tbk (RONY))


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aracord Nusantara Group Tbk. (RONY) mencatatkan kinerja yang masih tertekan sepanjang 2025. Manajemen menyebut, tahun ini menjadi fase konsolidasi dan transformasi bisnis, seiring penyiapan model usaha baru yang ditargetkan mulai memberikan kontribusi positif pada 2026.

Advisory Board RONY, Ridyawan Amnar, menjelaskan dari sisi neraca, aset perseroan memang mengalami pertumbuhan, namun sebagian besar masih didominasi oleh posisi kas. Sementara dari sisi laporan laba rugi, pendapatan perseroan tercatat menurun karena adanya peningkatan beban usaha terkait proses transformasi menyeluruh di dalam grup.

“2025 ini memang tahun konsolidasi untuk perseroan. Banyak expense yang kami keluarkan untuk transformasi bisnis secara keseluruhan, sehingga kinerja belum optimal,” ujar Ridyawan dalam paparan publik RONY, Selasa (30/12/2025).

Baca Juga: Tren Emiten Mengakuisisi Aset Tambang Diprediksi Ramai pada 2026

Ia menambahkan, dengan model bisnis yang baru, manajemen berharap kinerja perseroan dapat mulai membaik pada 2026. Transformasi tersebut mencakup penguatan bisnis energi dan logistik, khususnya yang berkaitan dengan elektrifikasi alat angkut di sektor pertambangan.

President Director RONY, Chen Guang atau Jackie, mengatakan ke depan perseroan tidak hanya menyediakan layanan pemeliharaan, tetapi juga akan menyediakan kendaraan listrik dan infrastruktur pengisian daya untuk mendukung operasional anak usaha. Fokus utama RONY diarahkan pada pasar pertambangan, yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

“Indonesia memiliki banyak tambang dan pasar yang sangat luas. Kami ingin membantu tambang-tambang tersebut beralih dari kendaraan diesel ke kendaraan listrik mulai 2026,” ujar Jackie.

Menurutnya, sumber energi yang digunakan akan berasal dari batu bara yang diproses menjadi listrik. Dengan pendekatan tersebut, RONY menargetkan dapat menyediakan solusi energi dan logistik yang lebih efisien bagi sektor pertambangan. Pada 2026, perseroan juga berencana menambah aset berupa 100 unit truk listrik di anak usaha untuk mendukung operasional.

Baca Juga: Ini Deretan Saham IPO Paling Cuan dan Boncos di Tahun 2025

Dari sisi struktur grup, RONY memiliki dua anak usaha utama dengan kepemilikan masing-masing sebesar 99%, yakni PT Aracord Power Nusantara yang bergerak di bidang penyediaan listrik, serta PT Aracord Logistik Nusantara yang menjalankan bisnis logistik grup. Komposisi pemegang saham RONY saat ini terdiri dari pemegang saham mayoritas sebanyak 80% atau 1.000.001.600 lembar saham, dan publik sebesar 20% atau 249.998.400 lembar saham.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2025, RONY mencatat total aset sebesar Rp27,15 miliar, dengan aset lancar Rp22,42 miliar dan aset tidak lancar Rp4,72 miliar. Sementara total liabilitas tercatat Rp24,39 miliar dan ekuitas sebesar Rp2,75 miliar.

Dari sisi kinerja, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp471,22 juta, namun masih mencatat rugi periode berjalan sebesar Rp4,03 miliar, dengan rugi per saham dasar sebesar 3,22.

Untuk mendukung strategi bisnis ke depan, grup RONY juga telah menjalin sejumlah kerja sama strategis. Di segmen logistik, PT Aracord Logistik Nusantara menandatangani kontrak dengan PT Armada Logistik Sejahtera untuk operasional dan pemeliharaan truk listrik dengan nilai Rp2,21 miliar untuk periode Oktober 2025 hingga Oktober 2026.

Sementara di sektor energi, PT Aracord Power Nusantara bekerja sama dengan PT Nusa Jaya Energi dalam proyek pembangkit listrik berbasis batu bara yang dikonversi menjadi gas, dengan nilai kontrak Rp13,11 miliar untuk periode September 2025 hingga November 2026.

Manajemen optimistis, kombinasi model bisnis baru, ekspansi aset, serta kontrak kerja sama yang telah berjalan akan menjadi fondasi perbaikan kinerja RONY mulai 2026.

Baca Juga: Kantongi Kontrak Rp 2,39 Triliun Dari Genting Group, Begini Prospek Saham ELPI

Selanjutnya: Pemerintah Turunkan Tarif Tiket Pesawat Nataru hingga 10 Januari 2026

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat sampai 1 Januari, Kecap Bango Beli 2 Murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×