kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

ANTM menunggu manisnya jualan bijih nikel


Selasa, 21 Maret 2017 / 20:21 WIB
ANTM menunggu manisnya jualan bijih nikel


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Aneka Tambang Persero Tbk (ANTM) meyakini penjualan bijih nikel tahun ini dapat meningkat. Walaupun masih menunggu kuota izin ekspor dari Kementerian ESDM, manajemen meyakini penjualan domestik juga akan bergairah.

Menurut Analis NH Korindo Raphon Prima mengatakan, permintaan bijih nikel pasar domestik tahun ini kemungkinan bisa meningkat, melihat banyaknya pabrik feronikel baru yang beroperasi. Makanya optimisme permintaan naik kemungkinan terealisasi. ”Apalagi melihat pemerintah juga cepat mengeluarkan izin pembangunan pabrik feronikel,” katanya Selasa, (21/3).

Dari catatan Kontan, pada semester I tahun ini ada tiga pabrik feronikel yang akan beroperasi. Yaitu PT Virtue Dragon Nickel Industry, PT COR Industri Indonesia dan PT Tsinghan.

Manajemen ANTM sendiri memperkirakan, penjualan bijih nikel domestik tahun ini sebesar 5,5 juta wet metric ton, naik dari tahun lalu sebanyak 735 ribu wmt. Menurut Raphon peningkatan penjualan ini sesuai dengan ekspektasi dibukanya keran ekspor mineral mentah.

Menurutnya, pada tahun 2017 bijih nikel akan memberikan kontribusi 23 % dari total penjualan. Dibandingkan pada tahun 2014 – 2016 yang hanya memberikan kontribusi 1%-3%, mengingkat adanya larangan ekspor mineral dan belum banyaknya pabrik feronikel.

Penyerapan biji nikel dari internal ANTM sendiri juga akan meningkat. Mengingat perusahaan tambang negara itu sudah menyelesaikan penggantian roof electric smelting furnance (ESF)-3 dan optimalisasi peralatan produksi FeNi III di Pomalaa, untuk memproduksi feronikel.

Makanya produksi mineral olahan nikel itu dipatok naik 30% menjadi 24.100 ton nikel dalam feronikel (TNi) dari 18.500 TNi target 2016. Untuk penjualan manajemen juga mematok target penjualan naik menjadi 24.100 TNi dari 19.300 TNi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×