Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Harga komoditas emas terus menguat, karena pasar mengantisipasi mencuatnya tensi geopolitik Korea Utara dan Amerika Serikat.
Mengutip Bloomberg, Senin (21/8), emas berjangka untuk pengiriman Desember di Comex-AS ditutup naik ke 0,39% ke posisi US$ 1.296,70 per troi ons. Di pasar elektronik Asia, Selasa (22/8), harga emas lanjut menguat ke level US$ 1.296,9 per troi ons pukul 06.52 WIB.
Harga emas spot juga naik 0,58% menjadi US$ 1.291,50 per troi ons.
Investor bersiap menghadapi respons Korea Utara terkait latihan militer bersama AS dan Korea Selatan yang dimulai sejak Senin hingga 31 Agustus mendatang. Simulasi latihan bersama ini dilakukan di tengah ketegangan antara AS dan Korut yang mencuat akhir-akhir ini. Situasi konflik memicu pelaku pasar berlindung pada aset safe haven, seperti emas.
Di sisi lain, pelemahan dollar AS juga menguntungkan emas. Pasar ragu dengan kemampuan Presiden Donald Trump untuk memberlakukan kebijakan pro bisnis. Efeknya, yield US Treasury mendekati level terendah dua bulan dan melemahkan dollar.
"Emas didukung isu perang dan ketidakpastian di Washington," kata Ole Hansen, analis Saxo Bank.
Jumat lalu, emas sempat menembus level US$ 1.300 untuk pertama kali sejak November. Pemicunya, serangan teror di Spanyol dan meningkatnya kekhawatiran akan kemampuan Trump untuk mendorong reformasi pajak dan investasi. Namun, harga emas kembali turun setelah Kepala Penasihat Presiden Trump, Steve Bannon mengundurkan diri.
Hansen mengatakan, emas bisa jatuh lebih jauh karena penumpukan posisi spekulatif beli, di mana emas sudah naik lima pekan berturut-turut ke level tertinggi dua bulan.
Sam Laughlin, trader di MKS PAMP mengatakan, emas bisa mencoba naik ke atas US$ 1.300, namun koreksi pada kisaranĀ US$ 1.280-US$ 1.285 berpotensi berlanjut ke level US$ 1.265.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News