Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus terkoreksi 0,19% atau turun 10 poin ke level 5.417,14 pada perdagangan hari ini (23/8). Menurut Milka Mutiara, Analis Philip Securities, indeks terbebani aksi ambil untung investor pasca pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 oleh Bank Indonesia menjadi 4,9% - 5,3% serta antisipasi pernyataan Gubernur bank sentral AS Federal Reserve akhir pekan nanti.
Diduga mengantisipasi pernyataan The Fed, investor asing lebih banyak melakukan aksi jual ketimbang beli. Net sell tercatat Rp 163,21 miliar.
Selain itu, Menurut Mika, pelemahan harga minyak ke level US$ 46,89 per barrel sepanjang sesi perdagangan Asia turut membebani sektor pertambangan hingga terkoreksi 1,4%.
Sementara itu, indeks LQ45 ditutup di posisi 932,24 turun 1,71 poin atau 0,18%. Tujuh dari sembilan sektor utama ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Penurunan terbesar dibukukan sektor Aneka Industri yang mencatat pelemahan sebesar 2,25%, disusul oleh sektor pertambangan yang terdepresiasi 1,37%.
Saham-saham yang menjadi penekan lajunya IHSG adalah BBCA, ASII, BBRI, BMRI dan GGRM. Sementara yang menjadi penahan koreksi lebih lanjut adalah HMSP, TLKM, ICBP, BBNI dan KLBF.
Menurut Tasrul analis KDB Daewoo Securities, dari hasil optimalisasi indikator Money Flow Index (MFI) terlihat sudah berada sekitar support trendline dan indikator Williams %R mulai mulai naik.
"Volume transaksi saat ini tembus rata-rata, dengan demikian peluang kenaikan akan terbuka dengan catatan minimal level 5.413 mampu dipertahankan," jelas Tasrul.
Tasrul memprediksi IHSG pada perdagangan besok (24/08) akan naik dengan rentang 5.413-5.453. Sementara Milka juga memprediksi IHSG akan menguat di level 5.315 - 5.490. Fadlillah Qudsi dari Mega Capital Indonesia memprediksikan IHSG akan naik di rentang 5.395 - 5.455.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
