kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Antam Seleksi 18 Calon Kontraktor PLTU Pomalaa


Kamis, 13 November 2008 / 08:05 WIB
Antam Seleksi 18 Calon Kontraktor PLTU Pomalaa


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sedang berbenah. Guna mengamankan pasokan listrik bagi kelancaran aktivitas pabriknya, perusahaan plat merah ini akan segera merealisasikan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Sebagai langkah awal, perusahaan yang kerap disingkat Antam ini sudah mengundang 18 perusahaan konstruksi dan penyedia batubara pada pekan lalu.

Mereka adalah para calon yang berminat menjalin kerjasama membangun pembangkit listrik, guna memenuhi pasokan listrik ke pabrik-pabrik milik Antam. "Mereka sudah mengirimkan surat minat pada 4 November 2008," ungkap Bimo Budi Satriyo, Sekretaris Perusahaan Antam kepada KONTAN, kemarin.

Hampir semua calon yang berminat itu merupakan perusahaan lokal, baik BUMN ataupun perusahaan swasta. "Pada Desember nanti mereka akan menyerahkan proposalnya kepada kami," tambah Budi. Melalui proposal tersebut, para calon kontraktor akan memasukkan usulan mengenai kapasitas calon proyek PLTU.

Rencana awal, Antam berniat memiliki pembangkit listrik berkapasitas 2x75 megawatt (MW). Dengan total kapasitas listrik 2x75 MW, Antam memperkirakan biaya pembangunannya mencapai US$ 300 juta. Namun, rencana ini masih bisa berubah tergantung usulan dari kontraktor yang terpilih. "Kalau ada perubahan kapasitas, total biaya juga bisa berubah," kata Bimo.

Antam juga mengajukan syarat kepada para calon kontraktor bahwa mereka harus bersedia menjamin ketersediaan pasokan batubara bagi PLTU tersebut. Jadi, kontraktor yang memiliki tambang batubara sendiri akan mendapat poin lebih di mata Antam.

Porsi minoritas 20%

Setelah berhasil memilih kontraktor, Antam akan membentuk anak usaha patungan. Perusahaan inilah yang nantinya membangun dan mengelola PLTU. Nah, Antam hanya berencana memiliki minoritas kepemilikan di anak usaha patungan tersebut, yaitu sekitar 20%.

Jumlah kepemilikan saham ini pula yang menjadi dasar jumlah setoran dana tiap pemegang saham. "Cara ini juga akan meringankan Antam," kata Bimo. Namun, Bimo belum bersedia menjelaskan sumber dana Antam untuk membiayai proyek itu.

Saat ini, proyek PLTU Antam masih dalam tahap studi kelayakan dan akan rampung Februari 2009. Begitu kelar, kontraktor PLTU sudah bisa membangun proyek PLTU Antam. Target penyelesaian PLTU itu pada 2011.

Proyek PLTU di Pomalaa ini adalah salah satu proyek vital Antam untuk menjamin kebutuhan pasokan listrik ke pabriknya. Asal tahu saja, Antam membutuhkan pasokan listrik hingga 102 MW untuk mengoperasikan pabrik pengolahan bijih nikel di Pomalaa. Pemanfaatan PLTU juga upaya Antam menghemat ongkos bahan bakar.

Selama ini Antam menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang sangat boros bahan bakar. Ketika harga solar naik, beban Antam pun membengkak.

Hal tersebut terlihat pada laporan keuangan Antam kuartal ketiga 2008. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, beban penambangan bijih nikel Antam membengkak 137% menjadi Rp 1,28 triliun. Sedangkan total biaya bahan bakar hingga akhir kuartal ketiga 2008 sebesar Rp 771 miliar. Jumlah ini naik 82,3% ketimbang periode sama tahun lalu yang hanya Rp 422,93 miliar. Alhasil, total beban pokok penjualan ikut naik 77,4% menjadi Rp 4,85 triliun.

Danny Eugene, Kepala riset Sarijaya Permana Sekuritas, menilai keputusan Antam mengambil porsi minoritas pada PLTU itu merupakan keputusan yang tepat. Sebab, wilayah bisnis Antam bukanlah pembangkit listrik. "Antam cuma ingin menjaga suplai listrik," imbuhnya.

Danny menambahkan, konversi energi itu bisa menekan beban biaya yang harus dikeluarkan dalam jangka pendek. Sedangkan secara jangka panjang, PLTU itu bisa mengamankan pasokan energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×