kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Antam mengebut proyek percepatan hilirisasi


Selasa, 08 Mei 2018 / 20:20 WIB
Antam mengebut proyek percepatan hilirisasi
Pabrik Feronikel Antam


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - POMALAA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berupaya agar proses percepatan proyek hilirisasi yang sedang berjalan saat ini, selesai tepat waktu. Setelah menyelesaikan proyek perluasan pabrik Feronikel Pomala (P3FP) di Sulawesi Tenggara, perusahaan saat ini sedang mengembangkan dua proyek strategis lainnya.

Kedua proyek itu adalah pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) dan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.

Aprilandi H. Setia, Sekretaris Perusahaan ANTM, mengatakan, ketersediaan kas yang solid membuat manajemen optimistis kedua proyek itu bisa dikerjakan tepat waktu. Per kuartal I-2018, kas dan setara kas ANTM sebesar Rp 6,07 triliun.

“Dengan posisis kas yang cukup dan kinerja keuangan yang positif, kami optimistis proyek bisa selesai tepat waktu dan mampu mendorong peningkatan kinerja keuangan. Saat ini, pengembangan proyek masih berjalan on track,” jelas Aprilandi, Selasa (8/5).

Proyek P3FH saat ini sedang memasuki tahap konstruksi dan realisasinya telah mencapai 55%. Ditargetkan konstruksi pabrik tersebut akan selesai pada akhir 2018. Sementara nilai investasi proyek ini diproyeksi mencapai Rp 3,5 triliun. P3FH akan menambah kapasitas produksi feronikel menjadi 40.500 TNi per tahun dari selama ini 27.000 TNi per tahun.

Aprilandi  menegaskan, seperti proyek hilirasasi sebelumnya, yaitu P3FP di Sulawesi Tenggara, keberadaan proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur ini juga turut mendukung program pembangunan industri dasar logam stainless steel dan mendorong hilirisasi di tanah air.

Saat ini melalui smelter feronikel Pomalaa, ANTAM mencatatkan peningkatan volume produksi feronikel sebesar 107% atau 6.088 ton nikel dalam feronikel (TNi) dibandingkan pencapaian kuartal I-2017. Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada kuartal I-2018 tumbuh 109% year on year (yoy) mencapai 5.363 TNi.

“Penjualan feronikel pada kuartal I-2018 adalah kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTAM, dengan kontribusi sebesar Rp 972,38 miliar atau 17% dari total penjualan bersih,” papar Aprilandi.

Sementara, untuk proyek SGAR yang merupakan sinergi Holding Industri Pertambangan saat ini telah memasuki tahap finalisasi kajian Bankable Feasibility Study (BFS) dengan pihak terkait. Perusahaan berfokus kepada SGAR yang bekerja sama dengan PT Inalum (Persero). Smelter grade alumina merupakan bahan baku pabrik alumunium.

Proyek ini akan mengolah cadangan bauksit yang dimiliki ANTM dan Inalum, serta memperoleh pasokan bahan baku aluminium dari dalam negeri, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap impor alumina sekaligus menghemat devisa.

Proyek ini dilakukan secara bertahap dengan kapasitas tahap pertama sebesar 1 juta ton SGA per tahun. Sedangkan 1 juta ton alumina tahap kedua akan dibangun setelah tahap pertama berhasil. Alumina yang dihasilkan diharapkan akan memenuhi kebutuhan bahan baku Inalum yang saat ini masih diimpor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×