Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (13/11). Dalam agenda ini, ANTM mengganti komisaris utama dengan mengangkat Rauf Purnama.
Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter mengatakan, pemegang saham mengangkat Rauf Purnama sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen. Rauf menggeser posisi F.X. Sutijastoto yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen ANTM.
Melalui RUPSLB ini Sutijastoto telah diberhentikan dengan hormat. "Dengan demikian, susunan pengurus baru diharapkan dapat melanjutkan komitmen Antam dalam mempertahankan pertumbuhan dan kinerja yang solid," kata Nico dalam konferensi pers, Rabu (13/11).
Baca Juga: Sinergi Grup MIND ID, ANTM dan Freeport Perkuat Integrasi Rantai Pasok Emas
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi ANTM:
Komisaris:
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Rauf Purnama
Komisaris Independen: Gumilar Rusliwa Somantri
Komisaris Independen: Anang Sri Kusuwardono
Komisaris: Bambang Sunarwibowo
Komisaris: Dilo Seno Widagdo
Baca Juga: Emiten Pertambangan Emas Pacu Produksi untuk Capai Target Tahun Ini
Direksi:
Direkrtur Utama: Nicolas D. Kanter
Direktur Operasi dan Produksi: Hartono
Direktur Pengembangan Usaha: I Dewa Bagus Wirantaya
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Arianto Sabtonugroho
Direktur Sumber Daya Manusia: Achmad Ardianto.
Baca Juga: Antam (ANTM) Serap Emas Freeport Indonesia, Indonesia Hemat Devisa Rp 200 Triliun
Sebagai informasi, Rauf Purnama tercatat sebagai Dewan Pakar dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Rauf yang merupakan lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) lama berkiprah di industri petrokimia dan pupuk.
Pria kelahiran Garut, 21 Maret 1943 tersebut pernah menjadi Direktur Utama PT Petrokimia Gresik pada tahun 1995 - 2001. Rauf juga pernah menjabat sebagai staf ahli Menteri Perindustrian pada tahun 2004 - 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News