kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.463   57,00   0,35%
  • IDX 6.378   -141,32   -2,17%
  • KOMPAS100 925   -23,89   -2,52%
  • LQ45 725   -12,33   -1,67%
  • ISSI 196   -6,33   -3,13%
  • IDX30 378   -4,14   -1,08%
  • IDXHIDIV20 455   -7,04   -1,53%
  • IDX80 105   -2,22   -2,07%
  • IDXV30 108   -2,48   -2,24%
  • IDXQ30 124   -1,09   -0,87%

Antam anggarkan capex 2018 Rp 2,8 triliun


Rabu, 29 November 2017 / 21:31 WIB
Antam anggarkan capex 2018 Rp 2,8 triliun


Reporter: Riska Rahman | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun 2018 nanti. Dana tersebut salah satunya adalah untuk pembangunan smelter.

Direktur Utama ANTM Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, pihaknya telah menganggarkan capex sebesar Rp 2,8 triliun untuk tahun 2018 nanti. "Nantinya capex tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan smelter feronikel di Halmahera Timur," terangnya di Jakarta, Rabu (29/11).

Dana capex tahun depan berasal dari penyertaan modal negara (PMN). Sebelumnya pada 2015 lalu, ANTM telah mengantongi PMN sebesar RP 3,5 triliun sebagai modal pembangunan smelter feronikel tahap pertama.

Namun, menurut Arie, capex tersebut belum termasuk investasi proyek pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang bekerja sama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan rencana pembangunan pabrik pengolahan feronikel menjadi stainless steel.

Perusahaan tambang nikel dan emas yang kini tergabung dalam holding industri pertambangan ini merencanakan kerja sama dengan Inalum untuk membangun SGAR di tahun depan. Saat ini pun mereka sedang melakukan studi kelayakan (feasibility study) yang diharapkan bisa selesai dalam empat hingga lima bulan ke depan.

"Kami juga sedang mencari partner strategis dari luar negeri untuk pembangunan pabrik pengolahan feronikel menjadi stainless steel. Kami mencari partner yang punya kemampuan untuk memiliki kemampuan pemasaran, teknologi yang harganya kompetitif, serta bisa mampu melakukan pembiayaan terhadap proyek ini," ujar Arie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×