kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anjlok 3%, bursa China alami penurunan terburuk dalam enam bulan terakhir


Senin, 25 Juli 2011 / 15:56 WIB
Anjlok 3%, bursa China alami penurunan terburuk dalam enam bulan terakhir
ILUSTRASI. Panda Cai Tao sedang bermain di Istana Panda Taman Safari Bogor. Dok: Instagram Taman Safari Bogor


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SHANGHAI. Mayoritas saham di bursa China anjlok tajam. Tak ayal, kondisi itu mengantarkan indeks acuan di Negeri Panda itu mengalami penurunan terbesar dalam enam bulan terakhir. Penurunan tersebut dipicu oleh saham-saham produsen pembuat kereta yang anjlok setelah terjadinya tabrakan dua kereta super cepat di China yang menewaskan 36 orang. Selain itu, perdebatan yang tidak kunjung usai mengenai batasan utang AS juga turut mempengaruhi pergerakan bursa China.

Pada penutupan pukul 15.00 waktu Shanghai, Shanghai Composite Index anjlok 3% menjadi 2.688,75. Ini merupakan penurunan paling besar sejak 17 Januari lalu.

Dua produsen pembuat kereta, yakni CSR Corp dan China CNR Corp memimpin penurunan setelah terjungkal lebih dari 8%. Selain itu, penurunan juga dialami China Vanke Co yang memimpin penurunan di sektor properti setelah Credit Suisse Group AG bilang, kecelakaan kereta itu akan menurunkan tingkat permintaan properti di daerah sekitar rel kereta api.

"Kecelakaan kereta api kemungkinan akan memicu pemangkasan pembangunan konstruksi kereta. Selain itu, gagalnya perundingan mengenai batasan utang AS juga turut memukul kepercayaan investor. Seluruh kabar yang ada tersebut berdampak buruk pada pasar saham," urai Tu Jun, strategist Shanghai Securities Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×