Reporter: Avanty Nurdiana, Raka Mahesa Wardhana, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Layanan data yang semakin laris menggoda para operator untuk lebih serius menggarapnya. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) termasuk yang bersemangat meningkatkan pendapatan dari layanan data.
Selama sembilan bulan pertama di 2010, bisnis data menyumbang pendapatan Rp 15,8 triliun. Itu setara dengan 30% dari total pendapatan TLKM di periode ini.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, porsi sumbangan bisnis data terhadap total pendapatan TLKM tidak meningkat drastis. Bisnis pendapatan data TLKM hingga akhir kuartal III-2009 menyumbang Rp 13,8 triliun dari total pendapatan, Rp 50,16 triliun. TLKM menargetkan kontribusi bisnis data mencapai 50% pendapatannya pada 2014.
TLKM memang masih mengandalkan layanan voice baik yang berbasis fixed line, CDMA ataupun seluler. Pendapatan dari layanan telekomunikasi konvensional tersebut senilai Rp 22,06 triliun, atau 42,32% dari total pendapatan. Angka itu naik tipis dari pendapatan voice di tahun lalu, Rp 21,5 triliun.
Akhmad Nurcahyadi, analis BNI Securities memprediksi kontribusi pendapatan dari bisnis data TLKM memang akan tumbuh di 2011. Dalam hitungan Akhmad, besar pertumbuhan memang tidak besar-besar amat. "Kalau pertumbuhan bisnis data TLKM bisa mencapai 10% saya rasa sudah bagus," tutur dia.
Sementara pertumbuhan bisnis seluler dinilai Akhmad justru akan stagnan karena persaingan bisnis kian ketat.
Chandra Pasaribu, analis Danareksa Sekuritas memperkirakan bisnis data milik TLKM akan tumbuh pelan tahun depan. "Saya rasa sulit kalau kontribusinya langsung melonjak hingga 40% dari total pendapatan," ujar dia.
Kalkulasi Chandra, bisnis data hanya menyumbang 35% dari total pendapatan TLKM tahun 2011. Ia mengingatkan, pertumbuhan bisnis data yang ngebut namun tidak diimbangi pengembangan kapasitas jaringan akan sia-sia.
Selain harus menambah jaringan, pertumbuhan bisnis data juga harus berjalan seiring dengan penurunan harga dari hardware yang dibutuhkan, seperti modem atau smartphone. Jika dua syarat itu tercapai, Chandra baru optimistis pertumbuhan bisnis data bisa dua digit.
Pertumbuhan pendapatan TLKM di tahun 2011 menurut Chandra masih bisa naik sekitar 8%-9%. Sedangkan pendapatan TLKM sepanjang tahun ini diramal Chandra bisa mencapai Rp 67,18 triliun.
Estimasi tersebut sama dengan pertumbuhan sebesar 4% dari pendapatan di tahun lalu. Target pertumbuhan yang dipasang manajemen TLKM kebetulan besarnya sama, yaitu 4%.
Sedang Akhmad memperkirakan pendapatan TLKM di tahun 2010 senilai Rp 68,47 triliun, atau tumbuh 6%. Dan di tahun 2011, pendapatannya bisa naik 6%-7%.
Dengan hitungan semacam itu, Akhmad dan Chandra menyarankan beli saham TLKM. Akhmad memasang target senilai Rp 10.000 per saham. Sedang Chandra menggunakan target Rp 9.600 per saham. Katarina Setiawan, analis Kim Eng Securities menilai harga TLKM masih bisa bergerak hingga Rp 9.100 per saham.
Sentimen positif lainnya, TLKM akan membagikan dividen interim Rp 26,75 per saham.
Pada penutupan Kamis (2/12), harga TLKM masih Rp 8.250 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News