Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sariguna Primatirta Tbk, (CLEO) menganggarkan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 220 miliar untuk tahun 2022.
Melisa Patricia, Wakil Direktur Utama CLEO menjelaskan, alokasi capex di tahun ini akan digunakan untuk pembelian lahan baru, mesin, tanah, bangunan dan lainnya, untuk kelebihan produksi.
"Hal ini dikarenakan produk kami bergerak di bidang FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) yang pergerakannya sangat cepat, sehingga kami membutuhkan kapasitas lebih banyak lagi agar kami dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum dalam kemasan," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (31/3).
Lebih jauh, tahun ini CLEO juga menargetkan pertumbuhan yang lebih baik di sisi kinerja. Untuk masing-masing top line dan bottom line, CLEO menargetkan kenaikan sebesar 30% di tahun 2022.
Baca Juga: Laba Sariguna Primatirta (CLEO) Naik 36,1% pada Tahun Lalu, Ini Pendorongnya
Melisa melihat target pertumbuhan kinerja tersebut realistis mengingat proyeksi imbas dari ekspansi agresif yang dilakukan pada tahun 2021. Tahun lalu, Cleo berhasil menambah 88 cabang distribusi dan 383 mitra di seluruh Indonesia.
Sementara itu, berbicara momentum Ramadhan dan Lebaran, CLEO juga telah menyiapkan strategi dengan menyediakan sarana sajian yang tepat dan praktis untuk air minum dalam kemasan, yaitu kemasan gelas ukuran 150 ml, 220 ml, dan kemasan botol berukuran kecil 220 ml.
Selain itu, CLEO juga memiliki sejumlah persiapan dalam mengantisipasi peningkatan penjualan, yakni mengamankan ketersediaan stok bahan baku kemasan, penambahan tenaga kerja khususnya di bagian produksi, serta mengatur kesiapan armada dengan jadwal produksi.
"Tidak hanya itu, di momentum Ramadhan dan Lebaran ini kami dapat memanfaatkannya dengan meluncurkan berbagai program penjualan seperti program meningkatkan stok di toko retail dengan melibatkan agen, memasang atribut spanduk ucapan selamat menjalankan ibadah puasa maupun hari raya Idul Fitri di masjid serta mushollah. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat mendekatkan konsumen akan keberadaan produk CLEO di setiap kegiatan baik kemasyarakatan maupun keagamaan yang membutuhkan air minum dalam kemasan sehingga dapat meningkatkan lebih banyak pelanggan," jelas dia.
Melisa menambahkan, salah satu hambatan yang dialami oleh pihaknya tahun ini adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di mana semua aktivitas masyarakat dibatasi dan lebih banyak beraktivitas di rumah.
Ia mengatakan hal ini menyebabkan sejumlah toko dan ritel harus buka dan tutup menyesuaikan peraturan yang ada. Hal ini sempat berimbas pada penurunan penjualan produk AMDK dalam bentuk botol dan cup pun. Namun disamping penurunan ini justru memberikan dorongan produk lainnya bertumbuh.
"Melihat peluang ini, CLEO berusaha bergerak cepat dengan menyusun beberapa strategi antara lain, fokus pada produk yang dijual untuk menjamin kualitas dan ketersediaan di pasar; menambah jaringan distribusi; serta melakukan efisiensi juga cost reduction di semua bagian pertumbuhan yang signifikan sehingga upaya ini mampu memberikan optimisme pada kami untuk dapat mencapai kinerja yang positif di tahun ini," pungkas Melisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News