kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggaran infrastruktur naik, JP Morgan rekomendasi saham SMGR


Selasa, 19 Januari 2021 / 07:20 WIB
Anggaran infrastruktur naik, JP Morgan rekomendasi saham SMGR


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun ini, permintaan semen diperkirakan bakal membaik. JP Morgan dalam riset 13 Januari 2021 memproyeksikan, volume industri semen akan naik 4%-5% secara tahunan pada 2021. Pada tahun 2020 JP Morgan memperkirakan, volume penjualan semen secara industri turun 10%. 

"Kami percaya pemulihan volume akan didorong dari permintaan semen curah, sejalan dengan belanja pemerintah atas proyek infrastruktur," jelas analis JP Morgan, Henry Wibowo dalam riset. Dimana SMGR memiliki penetrasi yang tinggi karena kapasitas yang berskala besar. Selain itu, SMGR memiliki jejak geografis yang kuat dan potensi sinergi BUMN. 

Baca Juga: Indocement Masih Hadapi Banyak Tantangan, Analis Tetap Rekomendasikan Beli Saham INTP

Saat ini, SMGR memiliki kapasitas domestik tahunan sebesar 50,3 juta ton termasuk produksi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI). Ini artinya SMGR menguasai 45% dari pangsa pasar kapasitas industri. 

Dengan anggaran infrastruktur pemerintah naik 47% pada tahun 2021, JP Morgan yakin akan ada peningkatan permintaan semen didorong oleh proyek infrastruktur. Volume industri semen curah turun 22% YoY selama 11 bulan di 2020. Ini jauh lebih buruk daripada penjualan semen kantong yang hanya turun 5%. 

Di pasar domestik, volume penjualan SMGR di tahun 2020 diperkirakan mencapai 34,6 juta ton atau turun 7% secara tahunan. Sedangkan di tahun 2021 volume penjualan semen mencapai 36,4 juta ton atau naik 5% secara yoy. Sedangkan di tahun 2022 penjualan semen SMGR mencapai 37,4 juta ton. 

"Kami berharap pemulihan pelaksanaan proyek infrastruktur pada tahun 2021 dan proyek pemerintah yang baru menjadi penggerak utama permintaan semen pada tahun 2021," jelas Henry dalam riset. Bagi JP Morgan, SMGR memiliki posisi baik untuk mendapatkan keuntungan dari pemulihan permintaan semen curah. Ini karena kapasitas SMGR terbesar yang memungkinkan untuk memenuhi permintaan skala besar untuk mendapat proyek infrastruktur. 

Baca Juga: Volume penjualan bakal membaik, ini rekomendasi saham Semen Indonesia (SMGR)

Selain itu, SMGR memiliki pasar yang luas sehingga bisa menghemat biaya transportasi. Hitungan JPMorgan biaya transportasi berkontribusi 15% dari COGS. 

Tak hanya itu, SMGR juga diuntungkan dari sinergi BUMN karena banyaknya proyek pemerintah yang dikembangkan dan sebagian besar oleh kontraktor BUMN. Ini tentu bisa yang bisa mengarah peningkatan 
penetrasi pasar semen curah yang lebih baik. 

JP Morgan memperkirakan harga semen SMGR akan tetap rasional pada tahun 2021 meskipun ada dua pendatang baru di bisnis semen Indonesia. "Kami percaya pemain kecil cenderung menurunkan harga karena utilisasi rendah dan kewajiban bunga tinggi menyusul periode ekspansi pada 2014-2015," jelas Henry. 

Selain itu, moratorium pabrik semen diharapkan bisa membatasi kapasitas baru dalam tiga tahun ke depan dan katalisator bagi industri untuk tidak menekan harga jual semen. 

Oleh karena itu, JPMorgan memperkirakan, pertumbuhan volume semen bisa naik 5% pada tahun 2021, lebih tinggi dari perkiraan PDB 2021 sebesar 4%.

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) menerima sertifikat antikorupsi

Atas prospek tersebut, JP Morgan mengerek rekomendasi saham SMGR menjadi overweight hingga Desember 2021 dengan target harga saham baru di Rp 14.500. "Kami meningkatkan rekomendasi saham SMGR menjadi overweight dari neutral dengan peningkatan target harga menjadi Rp 14.500 dari Rp 11.900," jelas Henry dalam riset. 

Target ini menyiratkan kenaikan 21% dari level saat ini. Senin (18/1) harga saham SMGR ditutup di Rp 12.650 per saham. 

JP Morgan memperkirakan pendapatan SMGR di tahun ini menjadi Rp 38,48 triliun dengan laba bersih Rp 3,11 triliun. Sedangkan pada tahun 2020 pendapatan SMGR menjadi Rp 35,54 triliun dengan laba bersih Rp 2,14 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×