kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggaran belanja Jasa Marga tahun depan stagnan


Jumat, 17 Oktober 2014 / 13:55 WIB
Anggaran belanja Jasa Marga tahun depan stagnan
ILUSTRASI. Manfaat jamur enoki untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengambil ancang-ancang untuk menjalankan bisnisnya tahun depan. Namun, sepertinya tidak banyak ekspansi yang bakal dilakukan emiten pelat merah ini.

Pasalnya, anggaran belanja modal atau capital expenditure JSMR tahun 2015 terbilang stagnan, bahkan mengalami sedikit penurunan. "Capex kami tahun depan Rp 5 triliun, memang sedikit menurun dibanding tahun ini, Rp 5,4 triliun," imbuh Sekertaris Perusahaan JSMR David Wijayatno.

David beralasan, capex tersebut telah disesuaikan oleh rencana kerja perseroan yang akan dijalankan tahun depan. JSMR masih akan menuntaskan sejumlah proyek yang sebelumnya telah dimulai.

Beberapa proyeknya adalah, penyelesaian ruas tol Gempol – Pandaan dan Gempol-Pasuruan. Mengacu pada data resmi JSMR, lalu lintas harian rata-rata untuk ruas tol Surabaya–Gempol terus merangkak naik. Pada tahun 2009, lalu lintas harian rata-rata untuk ruas tol ini hanya mencapai 165.400 kendaraan, sedangkan di tahun 2013, jumlahnya melesat menjadi 223.200 kendaraan. Hal inilah yang membuat perseroan berniat segera menuntaskan pembangunan dua ruas tol baru di wilayah Jawa Timur tersebut.

Proyek ini merupakan bagian dari pipeline 9 ruas proyek jalan tol yang digarap JSMR. Adapun kesembilan ruas jalan tol yang dimaksud adalah tol Bali (Nusa Dua-Ngurah Rai Benoa), Surabaya-Mojokerto, Gempol-Pandaan, Gempol-Pasuruan, Semarang-Solo, Bogor Ring Road, JORR W2 Utara, Cengkareng-Kunciran dan Kunciran-Serpong dan jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi.

"Memang stagnan, karena Rp 5 triliun itu sesuai kebutuhan tahun depan," ujar David. Manajemen akan menggunakan kombinasi sumber pendanaan, baik itu kas internal, pinjaman perbankan maupun penerbitan obligasi untuk mendanai capex tersebut.

Catatan saja, JSMR masih memiliki sisa obligasi yang belum diterbitkan senilai Rp 2,8 triliun dari plafon emisi Rp 5,9 triliun rupiah. Penerbitan lanjutan dari sisa obligasi tersebut akan menyesuaikan kondisi pasar.

"Kalau kondisi pasar membaik, bisa jadi kita terbitkan. Saat ini masih kita kaji semua instrumen pendanaa lainnya,” pungkas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×