kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Aneka Tambang tingkatkan belanja modal jadi Rp 3,9 triliun


Jumat, 20 Mei 2011 / 07:00 WIB
Aneka Tambang tingkatkan belanja modal jadi Rp 3,9 triliun
ILUSTRASI. Karyawan mengamati harga saham. Tribunnews/Irwan Rismawan


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Demi mendanai proyek-proyeknya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menaikkan belanja modal atawa capital expenditure (capex). Capex tersebut akan digunakan untuk membiayai berbagai proyek besar Antam.

Awalnya, emiten pertambangan ini menetapkan capex 2011 sebesar Rp 3 triliun. Yang terbaru, "Capex tahun ini kami anggarkan US$ 400 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun," kata Alwin Syah Loebis, Direktur Utama ANTM, Kamis (19/5).

Ada tiga proyek besar yang tengah dikerjakan ANTM, yaitu pembangunan pabrik feronikel di Halmahera, pembangunan pabrik chemical grade alumina (CGA) di Tayan dan modernisasi pabrik feronikel di Pomalaa.

Kebutuhan dana di proyek feronikel Halmahera mencapai US$ 1,6 miliar. Namun ANTM hanya menanggung US$ 1 miliar. Sisanya ditanggung mitra strategis Antam, yakni Eramet SA.

Saat ini, perusahaan pelat merah ini tengah mengkaji beberapa alternatif pendanaan untuk proyek tersebut, antara lain penerbitan obligasi dan pinjaman perbankan. Saat ini ANTM telah mendapat penawaran pinjaman dari 27 perbankan lokal, asing dan bank BUMN. "Masih kami kaji tawaran mana yang terbaik dengan bunga yang terendah," beber Alwin.

Sementara proyek modernisasi pabrik di Pomalaa akan menghabiskan dana US$ 450 juta. Proyek ini akan berlangsung sekitar dua tahun. Antam masih mengkaji sumber pendanaan proyek ini.

Untuk proyek CGA, ANTM sudah mendapat kesepakatan pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) senilai US$ 292,5 juta. ANTM juga sudah menggandeng bank Mitzuo.

Namun Antam belum bisa mencairkan pinjaman ini lantaran belum mendapat persetujuan menerbitkan corporate guarantee. "Kami masih belum dapat tanda tangan Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian," kata Bimo Setya Budhi, Sekretaris Perusahaan ANTM.

Tahun ini, Antam juga mulai masuk bisnis batubara. Peusahaan ini sudah mengakuisisi tambang batubara Sarolangun. Targetnya tahun ini Antam bisa memproduksi 700.000 metrik ton batubara berkalori rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×