Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Aneka Gas Industri bersiap menjaring dana dari penerbitan saham perdana alias Initial Public Offering (IPO). Perusahaan yang memproduksi gas kimia untuk industri itu akan melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Rachmat Harsono, Direktur Aneka Gas Industri mengatakan, perseroan berencana melakukan road show di beberapa negara pada bulan Agustus mendatang. "Target nilai emisi akan bergantung pada proses book building. Masa penawaran dilakukan pada akhir Agustus," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (21/7).
Sumber Bloomberg yang mengetahui rencana ini mengatakan, dana yang dibidik dari IPO tersebut mencapai Rp 2 triliun atau sekitar US$ 150 juta.
Perseroan sudah menunjuk Mandiri Sekuritas, RHB OSK Securities dan DBS Vickers Securities sebagai penjamin emisi dalam hajatan itu. Jumlah saham yang ditawarkan berkisar 766 juta saham.
"Iya betul, kami sudah ditunjuk perseroan sebagai penjamin emisi. Nilai IPO yang diharapkan memang cukup besar," ujar Laksono Widodo, Direktur Mandiri Sekuritas saat dikonfirmasi.
Road show penawaran saham itu rencananya akan dilakukan di Jakarta, Singapura, Hong Kong, dan Kuala Lumpur. Jika tak ada aral melintang, perseroan akan mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan September mendatang.
Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI sebelumnya mengatakan, Aneka Gas Industri memiliki aset sekitar Rp 5 triliun. Sementara nilai ekuitasnya mencapai Rp 2 triliun.
Rencananya, Aneka Gas Industri akan menggunakan dana IPO untuk ekspansi usaha, membayar utang dan memenuhi modal kerja. Jika IPO ini berjalan sesuai target, Aneka Gas Industri akan menambah daftar perusahaan yang mendapatkan dana besar dari pasar modal.
Sebelumnya, PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) sudah meraih dana sebesar Rp 2,4 triliun dari perhelatan IPO. Dua calon emiten lain yang bakal mencari dana segar dengan nilai jumbo yakni PT Waskita Beton Precast dan PT Anugerah Berkah Madani. Target perolehan dana dari kedua emiten ini bisa lebih dari Rp 8 triliun.
Tahun ini, BEI masih optimistis bisa menjaring 35 emiten baru. Demi meraih target itu, BEI telah mendirikan Pusat Informasi Go Public yang akan memudahkan masyarakat mencari informasi mengenai mekanisme IPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News