kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ancara Logistics (ALII) Fokus Kembangkan Bisnis Logistik Batubara


Jumat, 04 Oktober 2024 / 17:25 WIB
Ancara Logistics (ALII) Fokus Kembangkan Bisnis Logistik Batubara
ILUSTRASI. Perusahaan logistik dan transportasi pertambangan, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa depan perkembangan industri logistik batubara yang cukup cerah membuat PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) optimistis dengan target kinerja di tahun 2024 dan 2025.

Asal tahu saja, ALII resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2024. Perusahaan yang terafiliasi Grup Bakrie ini menawarkan sebanyak 3,16 miliar saham dalam initial public offering (IPO) dengan harga penawaran umum sebesar 272 per saham.

Jumlah itu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO. Adapun sebanyak 0,94% dari saham yang ditawarkan dalam IPO atau sebanyak 8 juta saham dialokasikan Ancara Logistics untuk menggelar program alokasi saham karyawan.

Ancara mampu mengumpulkan Rp 860,9 miliar dari IPO. Dana hasil IPO akan digunakan Ancara Logistics untuk tiga keperluan utama.

Pertama, sebesar 75% digunakan untuk memberikan pinjaman kepada Perusahaan Anak, yaitu Mahakam Coal Terminal (MCT), yang dipakai untuk pembayaran sebagian pokok utang. MCT memiliki utang kepada kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Limited dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte. Limited.

Baca Juga: Ini Saham IPO 2024 yang Mencatat Kinerja Tertinggi, Dua Saham Baru Listing Pekan Ini

Kedua, sekitar 21,44% dana dialokasikan untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) dalam rangka menunjang kegiatan usaha, yaitu akuisisi 15 kapal tongkang sungai yang baru.

Sisanya, digunakan untuk modal kerja ALII, seperti pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat dan lainnya.

Melansir prospektus, ALII didirikan pada Juli 2019. Fokus bisnis ALII bergerak di bidang jasa pengangkutan laut, transshipment, dan Intermediate Stockpile untuk tambang batu bara.

Dalam menjalankan usahanya, Ancara Logistics dan perusahaan anak didukung dengan sistem logistik yang terintegrasi dengan pihak afiliasi mulai dari tambang hingga ke intermediate stockpile dan transshipment area.

Ancara Logistics pun mengakuisisi saham mayoritas MCT sebesar 70% pada September 2019. MCT bergerak di bidang operasi terminal untuk kepentingan sendiri yang digunakan sebagai Intermediate Stockpile (ISP) yang beroperasi di Desa Embalut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

ISP ini berfungsi sebagai titik perpindahan, pengelolaan, dan penumpukan muatan dari tongkang sungai ke stockpile serta dari stockpile ke tongkang laut. 

Direktur Utama ALII Faisal Mohamad Nur mengatakan, melantainya ALII di Bursa menjadi tonggak penting dalam mengembangkan bisnis perseroan di tengah potensi besar industri logistik batubara alias coal barging.

Tak hanya membuat tata kelola perusahaan menjadi lebih baik, keputusan ALII untuk IPO juga diyakini bisa melebarkan sayap dan memperkuat bisnis perseroan di industri ini ke depan.

Melansir data Kementerian ESDM, produksi batubara di tahun 2023 mencapai 775,2 juta ton. Pada tahun 2024, pemerintah pun menargetkan produksi batubara sebesar 922 juta ton. Melansir lama MODI Kementerian ESDM, per 4 Oktober 2024, produksi batubara mencapai 601,69 juta ton atau mencapai 84,75% dari target tahun ini.

Secara total, cadangan batubara Indonesia diproyeksikan mencapai sekitar 97 miliar ton dan per tahun 2023 baru sekitar 31 miliar ton yang tereksplorasi.

“Jika per tahun ada sekitar 900 juta ton yang diproduksi, maka industri batubara ini masih bisa terus eksis hingga 30 tahun mendatang,” kata Faisal kepada Kontan, Jumat (4/10).

Baca Juga: Empat Aksi Terbaru Harum Energy (HRUM) Lanjutkan Ekspansi di Bisnis Nikel

Kalimantan Timur pun menjadi wilayah dengan cadangan batubara terbesar di Tanah Air. Lalu, diikuti Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. Pelanggan ALII pun memiliki tambang di wilayah Kalimatan Timur. 

Saat ini, ALII memiliki dua pelanggan utama, yaitu PT Ade Putra Tanrajeng dan PT Guruh Putra Bersama. Kontribusi kedua pelanggan utama ALII tersebut terhadap pendapatan perseroan mencapai 80%-90% pada tahun 2023.

“Jika melihat dari laporan intenal pelanggan kami, mereka masih punya cadangan yang belum dieksplorasi. Sehingga, kami pun masih akan fokus di bisnis coal barging setidaknya sampai lima tahun mendatang, meskipun juga tengah ada penjajakan logistik komoditas tambang lainnya,” tutur Faisal.

Di tahun 2024, ALII menargetkan bisa mengangkut sekitar 3 juta ton dari para pelanggan. Tahun depan, ALII ditargetkan bisa mengangkut sekitar 6 juta – 7 juta ton batubara, sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) para pelanggan utama.

Untuk memenuhi permintaan pelanggan, ALII pun memastikan jumlah dan dan kondisi kapal memadai. Saat ini, ALII memiliki dua jenis kapal, yaitu kapal tongkang 180 feet dan kapal tug (tugboat).

ALII punya kapal tongkang 180 feet sebanyak 44 unit. Untuk kapal jenis ini, ada 13 kapal lainnya yang sedang dibuat (under construction) dan 2 kapal sedang towing dari sungai.

“Pembuatan kapal tongkang 180 feet ini diharapkan bisa dipakai di akhir tahun 2024,” ujar Faisal.

ALII punya 46 unit kapal tug, dengan rincian sebanyak 31 unit sudah berkontrak dengan builder dan 15 unit sudah operasional. Sementara, lima kapal sedang dibuat.

Ancara Logistics juga menyewa set kapal tongkang 180 feet bersama tugboat sebanyak 15 set dan set kapal tongkang 300 feet bersama tugboat sebanyak 12 set.

“Kami berencana menambah kepemilikan kapal tongkang 180 feet menjadi 57 kapal dan tugboat menjadi 60 kapal di akhir tahun 2024. Untuk tahun 2025, kami sedang menyicil untuk membangun kapal tongkang 300 feet,” kata Faisal.

Dengan gambaran target pengangkutan batubara dan penambahan armada, ALII pun menargetkan pertumbuhan laba yang cukup pesat. 

Di tahun 2024, ALII menargetkan pendapatan bisa naik 20% dan laba bersih tumbuh 50%-60% dari tahun 2023. Sementara, ALII menargetkan pertumbuhan pendapatan 80%-90% dan pertumbuhan laba bersih 100%-150% di tahun 2025

“Ini bisa tercapai jika target pengangkutan batubara tersebut bisa tercapai maksimal. Seperti yang disampaikan di Prospektus Bab X, mulai tahun 2024 ALII dapat memberikan dividen sebanyak-banyaknya 80% dari laba setelah memperhitungkan kebutuhan capex dan opex,” kata Faisal.

Baca Juga: Deflasi Lima Bulan Beruntun, Pendapatan Emiten Konsumer & Ritel Diprediksi Tertekan

Namun, ALII juga harus memastikan pelunasan sisa utang MCT yang bentuknya berupa pinjaman luar negeri. Hal ini agar tak terjadi rugi kurs yang bisa menekan raihan laba ALII. Utang tersebut sudah tersisa sekitar 40% dari jumlah awal, karena sebagian sudah dilunasi dari dana IPO.

“Kami tengah berupaya untuk mencari pendanaan dari bank lokal untuk mengkonversi utang kami dari dolar Amerika Serikat (AS) menjadi rupiah. Di era suku bunga rendah ini diharapkan bunga utang tersebut tak membebani kami,” imbuh Faisal.

Meskipun punya banyak peluang, tetapi bukan berarti kondisi riil dari industri logistik batubara ini tanpa tantangan. 

Faisal menyebut, musuh utama operasional logistik batubara adalah cuaca. Kapal tak pengangkut batubara melaju di Sungai Belayan yang jika wilayahnya kering, maka airnya surut. Alhasil, kapal akan susah lewat dan mengganggu kelancaran operasional pengangkutan batubara.

“Kami punya ISP di Desa Embalut yang jaraknya hampir 200 kilometer (km) dan jalur Sungai Belayan itu sangat sensitif terhadap cuaca,” katanya.

Masalah cuaca itu juga bisa meningkatkan risiko kecelakaan kerja para operator di lapangan. Tak hanya itu, perubahan regulasi yang kurang sosialisasi kepada para operator membuat perjalanan pengangkutan terkadang terhambat.

Namun, terkait regulasi, Faisal mengapresiasi pihak otoritas negara yang tegas dalam menegakkan aturan. Sebab, hal ini dianggap cukup menguntungkan ALII yang juga berkomitmen ikut memberikan edukasi dan pekerjaan yang layak kepada para operator yang berasal dari masyarakat sekitar Sungai Belayan.

“Jika pengangkutan lancar, diharapkan target di tahun 2024 dan 2025 bisa terpenuhi,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×