Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama sepekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif. IHSG berhasil menguat 4,38% ke level 5.944. Padahal, pekan sebelumnya IHSG sempat turun menyentuh 5.694.
Berdasarkan data di Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan ini juga berimbas pada nilai kapitalisasi pasar BEI. Dalam sepekan, kapitalisasi pasarnya naik 4,60% menjadi Rp 6.695 triliun. Sedangkan, pekan sebelumnya sebesar Rp 6.401 triliun. Penguatan ini disumbang oleh nilai transaksi perdagangan harian yang mengalami peningkatan 12,53% menjadi Rp 7,34 triliun.
Dampak penguatan ini juga dirasakan oleh sejumlah investor asing dengan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 6,78 triliun. Dengan begitu, secara year to date, investor asing membukukan penjualan senilai Rp 50,07 triliun.
Pekan depan, laju IHSG diprediksi masih diwarnai oleh aksi profit taking. Setelah menguat beberapa hari, IHSG akan bergerak dalam tren penurunan dengan potensi kenaikan yang terbatas.
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai, IHSG akan tertekan oleh ketidakpastian sentimen global. Meskipun tensi perang dagang sempat mereda, namun kenaikan Fed Fund Rate (FFR) masih membayangi tren depresiasi rupiah terhadap dollar AS.
"Kalau bicara fundamental banyak ketidakpastian, kenaikan Fed Fund Rate apakah akan direspon agresif atau soft oleh BI," kata Frederik.
Jika BI merespon dengan agresif dan kembali menaikkan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR), perbankan akan menjadi sektor yang paling tertekan.
Frederik bilang, volatilitas IHSG bisa dimanfaatkan untuk aksi jual-beli bagi trader. Namun, investor juga dapat ambil bagian dengan berburu saham-saham perbankan yang terdiskon akibat sentimen ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News