CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Analis tidak rekomendasikan saham yang masuk dalam portofolio Asabri


Selasa, 14 Januari 2020 / 06:00 WIB
Analis tidak rekomendasikan saham yang masuk dalam portofolio Asabri


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja 13 saham yang masuk dalam portofolio PT Asabri (Persero) menunjukkan pergerakan yang kurang baik. Saham yang didominasi oleh saham lapis dua dan tiga ini bahkan ada yang memberikan return negatif sepanjang 2019.

Dari 13 saham tersebut, terdapat saham dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT PP Property Tbk (PPRO) dan PT Indofarma Tbk (INAF). 

Baca Juga: Portofolio saham milik Asabri berkinerja jeblok, ini kata analis

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, saham ini memiliki prospek yang lebih baik ketimbang 11 saham lainnya.

“Saham-saham tersebut (INAF dan PPRO) juga masih ada kejelasan atau lebih dikenal investor. Dalam artian lebih jelas dibandingkan saham-saham yang anjlok tersebut,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (13/1).

Ia pun merekomendasikan investor untuk wait and see saham-saham yang masuk dalam daftar portofolio investasi PT Asabri. Saham-saham ini pun dinilai lebih cocok untuk aktivitas trading jangka pendek.

Baca Juga: Mahfud Md bakal laporkan Asabri, ini kata Kejagung

“Kalau belum terlalu mengenal perusahaannya, lebih baik untuk jangka pendek saja untuk meminimalisir risiko karena harus dipantau terus,” sambungnya.

Setali tiga uang, Presiden CSA Institute Aria Santoso menyarankan agar investor memilih perusahaan yang memiliki fundamental positif untuk investasi jangka panjang. Ia menilai, saham-saham yang masuk dalam portofolio Asabri saat ini belum menunjukkan kinerja yang positif.

Investor juga perlu mewaspadai pergerakan naik dalam jangka pendek. Aria menyarankan, ketika saham tersebut masuk dalam siklus pelemahan (downtrend), maka sebaiknya investor tidak menahan (hold) saham-saham tersebut.

Baca Juga: Rombak direksi Asabri, Kementerian BUMN akan konsultasi ke Prabowo

“Sementara ini saya belum rekomendasikan beli untuk saham emiten-emiten tersebut,” kata Aria.

Untuk diketahui, Asabri mengempit kepemilikan setidaknya terhadap 13 saham dengan return negatif sepanjang 2019. Saham-saham yang berkinerja buruk tersebut antara lain FIRE, SMRU, POLA, INAF, NIKL, PCAR, IIKP, MYRX, PPRO, HRTA, ICON, BBYB, hingga SDMU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×