Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Terhitung 12 Juli lalu, nilai nominal saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) resmi dipecah menjadi Rp 500 dari sebelumnya Rp 1.000 per saham. Hal ini membuat jumlah saham BRPT bertambah dua kali lipat dari 6,97 miliar menjadi 13,95 miliar saham.
Kevin Juido, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas menilai, BRPT tergolong emiten yang sukses melakukan stock split. Harga sahamnya naik cukup tinggi. Selain itu, kini BRPT punya sentimen positif melalui akuisisi Star Energy.
Pengamat pasar modal Teguh Hidayat tidak heran jika BRPT sukses dalam stock split. Pasalnya, BRPT setahun ke belakang menoreh kinerja yang bagus. Dari awal pun, BRPT sudah tercatat dalam daftar perusahaan besar.
“Ini perusahaan besar. Asetnya US$ 3 miliar, enggak logis ketika dua tahun lalu harga sahamnya Rp 200,” tutur Teguh. Namun, ia melihat dengan naiknya harga saham BRPT, kini emiten ini lebih berisiko bagi investor dibandingkan sebelum stock split.
Meski demikian, Kevin masih menyarankan beli saham BRPT. Pasalnya, secara fundamental prospek emiten ini masih menjanjikan. “Laporan keuangannya oke, per Maret pertumbuhannya 75,5% year on year jadi US$ 642,51 juta,” tuturnya.
Kamis (3/8), saham BRPT ditutup di level Rp 1.865 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News