kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Sesi II, IHSG masih akan minus


Selasa, 21 Mei 2013 / 14:26 WIB
Analis: Sesi II, IHSG masih akan minus
Film Shang-Chi 2 dikonfirmasi, sutradara dan Marvel Studios siapkan serial TV baru di Disney+.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah analis memperkirakan, perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia sesi II nanti masih melanjutkan koreksi yang terjadi pada sesi I.

Analis Indosurya Asset Management Fridian Warda mengungkapkan, pelaku pasar pada hari ini (21/5) melakukan aksi profit taking setelah indeks mencatatkan kenaikan dalam beberapa hari terakhir.

Selain itu, koreksi pasar dipicu oleh Ben bernanke yang akan berpidato nanti malam, di mana ada prediksi bahwa pemulihan ekonomi AS, akan menyebabkan the Federal Reserve mengakhiri kebijakan quantitative easing lebih awal dari yang diperkirakan.

Menurut Dridian, untuk sesi II nanti, support IHSG masih berada pada level 5.150, sedangkan resistance masih bertahan di level 5.250.

Dia memberikan rekomendasi sell on strength untuk saham ASII, GGRM, UNVR, ITMG, HRUM, dan PTBA. "Sektor pertambangan dan agrikultur nampaknya masih belum akan rebound, oleh karena itu sektor ini masih cenderung underweight, apalagi dengan aturan pemerintahan China yang baru mengenai larang import coal dengan kalori rendah," jelasnya.

Sementara, beberapa pilihan saham buy on weakness di antaranya AISA, MAPI, KLBF, INAF, MNCN, MAIN, dan ASRI.

Senada, analis Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengungkapkan, sebetulnya sinyal koreksi Dow Jones tadi malam hanya berlangsung tipis dan bukan merupakan sinyal bearish. Namun, lantaran posisi Dow Jones dan IHSG berada di level resistance, maka pasar cenderung terpancing untuk melakukan aksi profit taking.

Padahal, lanjut Satrio, investor asing justru melakukan transaksi net buy. "IHSG sebetulnya sedang dalam return yang kuat sehingga ada potensi return. Namun hal ini bisa dicapai, jika indeks mampu melewati posisi resistance 5.251," kata Satrio.

Aksi profit taking ramai terjadi, lantaran pelaku pasar berhati-hati mendekati pelaksanaan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pada perdagangan sesi II, Satrio memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support di 5.164 dan resistance di level 5.250. Satrio menyebut, jika indeks sampai jatuh dibawah target support, maka investor disarankan untuk melakukan aksi beli meski dengan risiko yang tinggi.

"Posisi beli dibawah support atau buy on weakness menarik bagi saham-saham ITMG, PTBA, HRUM, UNVR, TLKM dan juga GGRM. Tunggu saat supportnya dan investor bisa beli," ujar Satrio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×