Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) sempat melonjak hingga 128% ke rekor tertinggi Rp 570 per saham hingga perdagangan Kamis (5/9) lalu. Sementara berdasarkan data RTI, selama sepekan saham emiten ini menguat 42,11%, sedangkan selama sebulan melonjak hingga 126,89%.
Atas melejitnya saham IPTV hingga 128%, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati saham emiten itu dan menyebutkan bahwa telah terjadi unusual market activity (UMA). Menanggapi permintaan konfirmasi BEI, IPTV melaporkan kerja sama dengan PT Indonesia Comnet Plus (ICON+) yang merupakan anak usaha PT PLN.
Kerja sama itu resmi sejak tanggal 3 September. Sebelumnya IPTV juga telah melaporkan bahwa tanggal 27 Agustus lalu, perusahaan itu menyelesaikan akuisisi 60% saham PT Digital Vision Nusantara (K-Vision).
Lantas, mengapa saham IPTV bisa melonjak tinggi?
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyatakan secara teknikal, peningkatan harga saham IPTV terjadi mulai 28 Agustus. Pada saat itu, harga saham IPTV dibuka dengan harga Rp 220 per saham, lalu meningkat dengan ditutup di level Rp 244 per saham. Sejak tanggal 28 Agustus hingga tanggal 5 September lalu, saham emiten itu terus menguat hingga 128%. Nafan menjelaskan sebelumnya harga saham IPTV relatif stagnan dengan harga saat IPO, yaitu di level Rp 236 per saham.
Baca Juga: BEI mencermati pergerakan saham MNC Vision Networks (IPTV) yang melonjak 128% sepekan
"Jadi, saat IPO kemarin hingga setelahnya itu pergerakannya cenderung stagnan. Kemungkinan karena belum oversubsribed sebelum masa penawaran kemarin," ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (9/9).
Menurut Nafan, jika saham emiten itu sudah mengalami oversubsribed seharusnya sudah menguat dari awal. Dia menambahkan, saham IPTV menguat karena ada sentimen positif, khususnya berkaitan dengan aksi korporasi. Terbukti dari laporan IPTV mengenai beberapa aksi korporasi yang kemudian berdampak pada penguatan saham emiten itu.
Nafan menyatakan pelaku pasar dan investor berharap IPTV terus meningkatkan kinerjanya dalam setahun ini. Terlebih lagi, kinerja keuangan emiten tersebut di semester I 2019 kemarin terbilang cukup baik.
Berdasarkan laporan keuangan IPTV, emiten ini mencatatkan kenaikan pendapatan 0,91% menjadi Rp 1,55 miliar pada semester I 2019, sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,54 miliar. Sepanjang enam bulan tahun ini, IPTV juga membukukan laba sebesar Rp 24, 8 juta, dibandingkan periode yang sama tahun lalu rugi hingga Rp 52,53 juta.
Baca Juga: Kinerja Global Mediacom (BMTR) disokong bisnis periklanan dan konten
Selain itu, kenaikan pergerakan saham IPTV juga karena aksi korporasi. Pertama, sesuai dengan prospektus IPO bahwa emiten itu akan ekspansi bisnis, usaha pertama IPTV ialah mengakuisisi K-Vision. Kedua, kerja sama terbaru IPTV dan ICON+ yang sasaran pasarnya ialah seluruh Indonesia.
Menurut Nafan, selama emiten itu terus meningkatkan fundamentalnya, investor akan tertarik. Walaupun Jumat (6/9) lalu dan hari ini (9/9) emiten itu mengalami pelemahan, Nafan menyatakan itu hanya koreksi wajar dan adanya aksi taking profit.
Namun, Nafan belum ada rekomendasi saham IPTV. Menurutnya, investor tetap perlu mencermati dan menunggu emiten itu memberikan kabar yang baik. Hari ini, harga IPTV turun 1,82% ke Rp 540 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News