kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Analis: Saham big cap diobral, beli secara bertahap


Senin, 04 Januari 2021 / 22:05 WIB
Analis: Saham big cap diobral, beli secara bertahap
ILUSTRASI. 10 saham big cap sedang diobral di awal tahun 2021


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki perdagangan periode 2021, peta 10 saham dengan kapitalisasi atawa market cap terbesar tidak mengalami perubahan berarti.

Hanya ada saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang masuk jajaran tersebut yang menggantikan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang saat ini memiliki market cap senilai Rp 103,66 triliun.

Dari 10 saham dengan kapitalisasi terbesar, hanya saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mengalami kenaikan market cap. Selebihnya, malah turun akibat hantaman dampak pandemi virus corona Covid-19. 

Sehingga, porsi market cap 10 big cap terhadap IHSG pada awal tahun ini mengecil dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi sekitar 43% dari sebelumnya 47%.

Baca Juga: Jadi salah satu pemberat IHSG di 2020, begini prospek saham TLKM pada tahun 2021

Sukarno Alatas, analis Kiwoom Sekuritas menilai, tergerusnya market cap tak memudarkan kilau saham big cap. Justru, saat ini merupakan momen yang pas untuk mengakumulasi saham tersebut.

"Bisa buy secara bertahap sambil melihat konfirmasi selanjutnya," kata dia, Senin (4/1). Jika muncul sinyal indikator candlestick bullish, kembali lakukan beli untuk saham big cap.

Ketika harga menembus support, jangan panik. Momen ini masih menjadi momen yang tepat untuk melakukan buy on weakness. "Patokan support boleh lowest candle hari ini untuk hari berikutnya," imbuh Sukarno.

Pilihan Sukarno jatuh pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 7.025 per saham, serta PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Telkom Indonesia (TLKM) dengan target harga masing-masing Rp 7.500 per saham dan Rp 3.975 per saham.

Selanjutnya: Saham big cap, Rabu (30/12): ICBP, BBCA naik tertinggi, BRPT, TLKM, TPIA top losers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×