kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Rights issue akan membuat saham SAME lebih menarik


Selasa, 24 November 2020 / 06:50 WIB
Analis: Rights issue akan membuat saham SAME lebih menarik


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) berencana menggelar rights issue atau melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD). Aksi korporasi pengelola rumah sakit Omnis Hospitals ini berpotensi mengubah pengendali emiten rumah sakit tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Sabtu (21/11), SAME berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 10,3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah emisi hampir dua kali lipat dibanding modal ditempatkan dan disetor penuh SAME, 5,9 miliar saham.

Hingga saat ini, SAME belum menunjuk pihak yang bakal menjadi pembeli siaga. Pasalnya, belum ada indikasi apakah pemegang saham utama SAME, yakni PT Omni Health Care (OHC) bakal menggunakan haknya atau tidak dalam aksi korporasi tersebut.

Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) membagikan dividen interim Rp 3,32 triliun, simak jadwalnya

Jika OHC tidak ikut serta dalam rights issue, maka SAME bakal menggunakan pihak ketiga untuk menyerap saham yang dilepas. Hal ini akan membuat pengendali SAME berubah.

Ada dua skenario yang bisa digunakan jika OHC tidak menggunakan haknya. Pertama, pihak ketiga bisa mengambilalih HMETD milik OHC untuk kemudian melaksanakan hak yang diambilalih tersebut. Atau, pihak ketiga menjadi pembeli siaga yang bertugas menyerap sisa saham yang dari pihak-pihak yang tidak menggunakan haknya dalam rights issue.

SAME akan menggunakan dana hasil rights issue untuk berekspansi secara anorganik. Yakni, dengan mengakuisisi anak usaha PT PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Elang Medika Corpora (EMC).

Kegiatan utama EMC adalah bergerak dalam bidang aktivitas konsultasi manajemen lainnya yang mencakup dalam bidang kesehatan dan perdagangan besar komputer dan perlengkapan komputer. EMC juga merupakan perusahaan yang secara tidak langsung memiliki usaha rumah sakit.

SAME akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 24 November 2020. RUPSLB digelar untuk meminta restu pemegang saham terkait rencana akuisisi saham Elang Medika Corpora. 

Baca Juga: Sektor properti mulai bangkit, simak rekomendasi saham APLN

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas memprediksi, harga pelaksanaan rights issue SAME akan berada di kisaran level Rp 120 per saham. Ini dengan asumsi nilai akuisisi Rp 1,25 triliun dan SAME melepas seluruh sahamnya secara optimal. "Rights issue tersebut akan berpengaruh pada sisi ekuitas dan secara valuasi akan terlihat menjadi murah," ujar Sukarno.

Dia memperkirakan, nilai buku atau price to book value SAME setelah rights issue akan berada level 1,73 kali. Adapun PBV dengan level harga saat ini di Rp 192 per saham sebesar 2,03 kali.

Sukarno menambahkan, potensi perubahan pengendali memang perlu menjadi pertimbangan. Perlu dilihat sejauh mana kekuatan modal pihak yang menjadi pengendali baru SAME. "Tapi, siapa pun yang menjadi pengendali seharusnya memiliki kekuatan modal yang cukup," tandas Sukarno.

Dia mengambil sikap bullish untuk saham SAME. Rekomendasinya trading buy, dengan target harga Rp 230 per saham.

Selanjutnya: Saham emiten batubara mulai membara, ada yang melesat hingga 16% hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×