Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
Terkait ditutupnya mall sebagai salah satu recurring income SMRA selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Joey menilai dampak terhadap pendapatan SMRA masih cukup sulit dihitung. Hanya saja, dalam hitungan kasar, Joey memperkirakan penutupan mall selama tiga bulan bisa membuat SMRA kehilangan 5-6% pendapatannya.
“Namun, dengan adanya potensi mall dibuka kembali seiring pelonggaran PSBB, tentu ini menjadi katalis positif bagi SMRA. Hanya saja, sirkulasi mall kan dibatasi, jadi beberapa tenant kemungkinan ragu untuk buka sehingga SMRA harus memberikan beberapa gimmick seperti rental fee atau service fee discount,” tambah Joey.
Baca Juga: Ace Hardware (ACES) menggenjot penjualan di semester kedua 2020
Joey memproyeksikan pendapatan SMRA tahun ini akan mencapai Rp 6,18 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 531 miliar. Sementara Yasmin memperkirakan SMRA akan mengantongi pendapatan sebesar Rp 6,20 triliun dengan laba bersih Rp 351 miliar.
Baik Joey dan Yasmin sama-sama merekomendasikan untuk beli SMRA dengan masing-masing target harga sebesar Rp 1.300 dan Rp 1.000 per saham. Sementara Aurellia juga menyarankan untuk beli dengan target harga Rp 850 per saham.
Adapun saham SRMA ditutup turun 0,93% ke Rp 530 pada perdagangan Kamis (4/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News